:
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memenuhi kebutuhan alat mammogram untuk deteksi dini terjadinya keparahan kanker payudara. Mammogram akan diberikan semua kabupaten/kota seluruh Indonesia.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan kanker yang paling banyak menyebabkan kematian pada wanita adalah kanker payudara. Deteksi dini adalah cara paling tepat untuk mencegah terjadinya penyakit tersebut.
Menkes Budi melalui keterangan resminya Senin (10/10/2022) mengatakan kanker payudara lebih baik dideteksi sedari dini dengan periksa payudara sendiri (Sadari) dan jangan dideteksi setelah stadium 3 atau 4.
“Deteksinya yang paling gampang adalah dengan Sadanis (periksa payudara secara klinis) dan Sadari. Tapi kalau yang standar World Health Organization (WHO) itu harus menggunakan mammogram,” kata Menkes Budi.
Ketersediaan alat mammogram di Indonesia masih sedikit dibandingkan dengan Australia dan Thailand. Dari 3.000 rumah sakit (RS) di Indonesia, yang memiliki mammogram hanya 200 RS.
Maka dari itu, Menkes Budi mengatakan pemerintah sudah berkomitmen hingga 2024 seluruh RS provinsi di Indonesia akan dilengkapi dengan alat mammogram.
Dari 514 kabupaten/kota kita, yang punya mammogram di bawah 100 kabupaten/kota. Menkes Budi mengatakan sebanyak 80 persen wanita Indonesia tidak bisa dideteksi kanker payudara.
“Saya pastikan pada 2024 sudah punya mammogram di 514 kabupaten/kota. Yang paling penting adalah hidup sehat jangan terkena kanker,” kata Menkes Budi.
Pemenuhan kebutuhan mammogram untuk skrining ini merupakan implementasi dari transformasi kesehatan bidang Layanan Primer.
Untik diketahui, Menkes Budi melakukan transformasi kesehatan melalui 6 pilar yakni pilar Layanan Primer, pilar Layanan Rujukan, pilar Sistem Ketahanan Kesehatan, pilar Sistem Pembiayaan Kesehatan, pilar SDM Kesehatan, dan pilar Teknologi Kesehatan.
Foto: Kemenkes