:
Oleh Wahyu Sudoyo, Rabu, 5 Oktober 2022 | 19:16 WIB - Redaktur: Untung S - 275
Jakarta, InfoPublik - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersinergi dengan United Nations Office of Counter-Terrorism/ United Nations Counter-Terrorism Center (UNOCT/UNCCT) mengantisipasi bahaya ekstrimisme kekerasan pekerja migran dengan menyelenggarakan Konferensi Regional dalam rangka Peningkatan Ketahanan Terhadap Ekstremisme Kekerasan di kalangan Pekerja Migran di Asia Tenggara di Jakarta, pada 4 - 5 Oktober 2022.
“Ekstremisme berbasis kekerasan dan terorisme masih menjadi ancaman keamanan di tingkat regional dan internasional, yang tentunya berdampak pada pekerja migran,” ujar Deputi Bidang Kerja Sama Internasional BNPT, Andhika Chrisnayudhanto, dalam keterangan yang diterima pada Rabu (5/10/2022).
Konferensi yang diselenggarakan selama dua hari itu menghadirkan perwakilan seluruh negara ASEAN, ASEAN Sekretariat, Kementerian/Lembaga, Organisasi Masyarakat Sipil, Organisasi Internasional, dan akademisi.
Menurut Andika, konferensi itu bertujuan untuk mengidentifikasi upaya meminimalisir kerentanan yang dihadapi pekerja migran Indonesia terhadap ekstremisme berbasis kekerasan di Asia Tenggara.
Selain itu, konferensi juga merupakan salah satu bentuk upaya implementasi ASEAN Plan of Action to Prevent and Counter the Rise of Radicalization and Violent Extremism (2019- 2025).
“Penting untuk diantisipasi agar diskusi terkait radikalisasi dan pekerja migran tidak menghasilkan stigma yang menyudutkan. Pekerja migran seharusnya diperlakukan layaknya “pahlawan tanpa tanda jasa” mengingat kontribusi mereka bagi keluarga, negara tujuan dan negara asal mereka,” katanya.
Dia mengharapkan pertemuan itu dapat menjadi platform untuk berbagi praktik baik, mengembangkan langkah-langkah untuk kondisi yang kondusif bagi pekerja migran, khususnya dalam ketahanan terhadap ekstremisme berbasis kekerasan di Asia Tenggara.
Wakil Sekretaris Jenderal, UNOCT/ UNCCT, Raffi Gregorian, mengatakan, konferensi ini melibatkan Organisasi Masyarakat Sipil dan komunitas pekerja migran yang telah berperan dalam memperhatikan hak-hak pekerja migran.
Selain itu, lanjutnya, konferensi ini juga akan membahas serta mengembangkan rencana tindak lanjut kedepannya, khususnya terkait meningkatkan ketahanan dan meminimalisir kerentanan pekerja migran terhadap ekstremisme berbasis kekerasan
“Penting untuk kita ketahui bahwa Organisasi Masyarakat Sipil serta komunitas pekerja migran di lapangan, berperan secara signifikan dalam menyusun dan menjalankan langkah-langkah besar selama dua dekade terakhir dalam melindungi dan memastikan pekerja migran di Asia Tenggara memperoleh hak mereka,” tandasnya.
Foto: Humas BNPT