Konjen RI Davao Beri Motivasi untuk Siswa Sekolah

:


Oleh Yudi Rahmat, Selasa, 18 Juli 2017 | 11:29 WIB - Redaktur: Juli - 622


Jakarta, InfoPublik - Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Davao City-Filipina memberikan motivasi tentang tujuan hidup atau IKIGAI  kepada siswa Sekolah Indonesia Davao (SID).

“IKIGAI adalah sebuah istilah dalam bahasa Jepang yang berarti panggilan hidup “life’s calling” atau tujuan hidup. Untuk bisa sukses menggapai cita-cita, kita harus mengetahui apa IKIGAI kita,” kata  Motivator Posma Prima H. Napitupulu di Davao Filipina, Minggu (16/7).

Melalui siaran pers yang diterima infopublik.id, Posma mengungkapkan IKIGAI dibangun dari empat pertanyaan, yaitu apa yang bisa anda lakukan (DO); apa yang anda sukai (LOVE); apa yang bisa memberikan benefit untuk anda (PAY/FEES) dan apa yang dibutuhkan oleh dunia (NEED).

"Dengan mengetahui dan melakukan keempat hal tersebut, maka anda akan melakukan yang anda sukai, dengan cara terbaik, berguna bagi banyak orang, dan anda mendapat imbalan. IKIGAI adalah cita-cita atau tujuan hidup kalian masing-masing. Jadi setiap hari lakukanlah segala sesuatu dengan upaya ekstra untuk mencapai IKIGAI anda masing-masing,” imbuh Posma

Sebagai penutup, Posma juga menekankan bahwa dalam menentukan cita-cita harus setinggi-tingginya (aim high) dan berusaha sekeras-kerasnya untuk mencapai cita-cita tersebut. Kuncinya adalah mau belajar dan terus belajar.

Sementara Konjen RI Davao City Berlian Napitupulu yang membuka sesi motivasi tersebut mengatakan bahwa saudara Posma Prima Napitupulu yang sedang berkunjung ke Davao City, sengaja diundang untuk memberikan ceramah dan motivasi kepada para Siswa SMA SID. Prima adalah alumni Sekolah Indonesia Luar Negeri di Moscow tahun 2009, yang saat ini bekerja sebagai pengajar di Astra International setelah menyelesaikan studinya di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia tahun 2012.

Berlian menjelaskan, bahwa berbeda dengan Sekolah Indonesia Luar Negeri lainnya, siswa di SID tergolong dalam masyarakat dengan sosial ekonomi yang terbatas. Oleh karena itu, para siswa SID perlu diberikan motivasi supaya mereka mampu dan tetap terpacu untuk menggapai cita-cita.

“Diharapkan setelah mengikuti sesi motivasi, siswa SID bisa menentukan tujuan hidupnya dan mulai melakukan upaya untuk mencapai tujuan tersebut," katanya.

Disamping itu, para siswa SID harus lebih mempersiapkan diri karena persaingan di dunia pendidikan dan pekerjaan sekarang lebih berat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. "Di zaman saya dahulu, kami cuma bersaing dengan sesama alumnus SMA atau perguruan tinggi secara nasional. Namun dengan berlakunya Perdagangan bebas ASEAN, persaingan menjadi semakin ketat, karena bersaing dengan alumnus dari Negara-negara ASEAN lainnya,” pungkas Konjen Berlian