Sejumlah Ulama Sepuh Dukung Aksi Kasih Sayang TNI 171717

:


Oleh lsma, Selasa, 18 Juli 2017 | 08:27 WIB - Redaktur: Juli - 229


Jakarta, InfoPublik - Dalam rangka memperingati hari proklamasi ke 72, Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo menginisiasi gerakan aksi kasih sayang 171717 yang didukung para Ulama Sepuh Kharismatik juga tokoh lintas agama.

Gerakan ini sebuah upaya memperkuat persatuan bangsa melalui doa bersama antara komponen bangsa selama 1 jam pada tanggal 17 Agustus 2017 pukul 17:00 sampai 18:00 sebagai implementasi dari Pancasila, khususnya Sila Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa.

"Saya mengajak umat Islam ikut semua. Indonesia tengah mendesak butuh Allah dalam menyesaikan masalah- masalahnya. Kita punya Sila Ketuhanan. Kita maksimalkan itu. Kita berdoa berjamaah serempak pada-Nya di waktu mustajab menjelang Maghrib," kata Ulama Sepuh dari NTB Tuan Guru Haji Lalu Muhammad Turmudzi Badaruddin dalam siaran  persnya yang diterima, Selasa (18/7).

Ulama sepuh kharismatik Jakarta Habib Ali bin Sahil menambahkan doa bersama dilakukan dalam bentuk membaca ayat suci secara hafalan atau disebut murojaah. Lalu ditutup dengan shalat maghrib barjamaah dan doa.

"Jadi ini bukan khataman biasa. Yang baca adalah para hafizh Al-Quran. Dan yang tidak hafal Al-Quran membaca ayat apa saja yang hafal. Karena setiap yang bisa sholat pastinya punya hafalan. Minimal surah Al-Fatihah dia hafal. Maka baca Al-Fatihah itu berulang selama 1 jam," kata Habib Ali.

Hal ini, lanjut habib, sesuai dengan temanya yaitu kasih sayang, dalam bahasa Arab disebut rahmat. Al-Quran adalah kitab kasih sayang karena merupakan perwujudan dari rahmat Allah Swt terbesar di balik nama-Nya, al-Rahman.

"Ayat hafalan adalah ayat yang sudah bersentuhan dengan hati pembacanya dan paling sering diucapkan sehinga lebih kasih sayang. Berdoa dengan membacanya sangat mustajab," tutur habib Ali.

Adapun para Ulama lainnya yang menyatakan dukungan terhadap Aksi Kasih Sayang TNI 171717 diantaranya KH Ahmad Syahid asal Bandung, KH Anas Arsyad Buntet asal Cirebon, Muallim KH Hamdan Khalid Amuntai asal Banjarmasin Kalimantan Selatan, KH Soleh Qosim Sidoarjo asal Jawa Timur, KH Abuya Muhtadi Dimyati asal Banten.

Kegiatan dipusatkan di markas-markas atau satuan-satuan TNI seluruh Indonesia. Bahkan seluruh dunia. Dan yang tidak terdaftar atau tidak sempat mendaftar, dapat melaksanakan di mana saja berada, baik perseorangan maupun kelomlok pada jam yang sama. Lalu mengupload foto atau video kegiatannya di media sosial dengan hastage #Indonesia_LebihKasihSayang.