BPPT Gelar Kongres Teknologi Nasional 2017

:


Oleh G. Suranto, Senin, 17 Juli 2017 | 18:00 WIB - Redaktur: Juli - 465


Jakarta, InfoPublik – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menggelar Kongres Teknologi Nasional (KTN) 2017 dengan mengambil tema Inovasi Teknologi untuk Daya Saing dan Kemandiran Bangsa, KTN kedua ini akan berlangsung pada 17 hingga 19 Juli 2017 bertempat di Gedung BPPT Jakarta.

Kepala BPPT Unggul Priyanto mengatakan, KTN tersebut fokus pada tiga bidang, yakni Teknologi Kesehatan, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dan Teknologi Transportasi.

“Tujuannya untuk menyiapkan rekomendasi teknologi yang diperlukan untuk memperkuat peran dan eksistensi teknologi dalam mendukung pengembangan industri nasional, peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa, sesuai dengan program pemerintah yang tertuang dalam Agenda Nawacita dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahap III 2015-2019,” kata Unggul dalam pembukaan KTN 2017 di Gedung BPPT. Senin (17/7).

Disebutkan, bidang teknologi kesehatan merupakan bidang yang cukup unik. Hal ini karena untuk dapat menerapkan setiap temuan produk baru (nutriceuticals, obat, vaksin maupun alat kesehatan, diperlukan adanya kajian manfaat (efficary) dan keamanan (safety/toxicity) yang bertahap dan berjenjang. Tentu saja hal ini membutuhkan investasi, tenaga, waktu dan biaya yag cukup besar.

Bahkan menurutnya, karena menyangkut keselamatan untuk keperluan manusia, diperlukan adanya post marketing surveillance dan adanya faktor ethical, legal, sosial impact (ELSI) yang juga harus diperhatikan. “Karena itu saya sangat sepakat untuk mendorong pelibatan mitra industri dalam proses invensi dan inovasi produk kesehatan, serta pihak regulator untuk melakukan pendampingan sejak awal pengembangannya,” paparnya.

Terkait bidang TIK, permasalahan yang sangat menguras perhatian semua pihak akhir-akhir ini adalah masalah keamanan data dan infrastruktur kritis, yang disebabkan oleh ancaman kriminal siber (cyber crime), seperti ancaman Ransomware yang menjadi isu keamanan data di saat memulai bekerja setelah libur panjang.

“BPPT mengantisipasi masalah ini dengan melakukann invasi di bidang teknologi keamanan informasi dan pengamanan infrastruktur kritis dengan bermitra dengan pihak industri maupun lembaga litbang lainnya,” ungkapnya.

Sementara itu, masalah besar yang dihadapi terkait transportasi adalah kecepatan, volume dan keselamatan yang berdampak pada biaya tinggi dalam logistik dan perpindahan orang. Penerapan teknologi berupa transportasi massal dan integrasi intermoda sangat mendesak dilakukan. Tantangannya adalah ada pada ketersediaan sanara dan prasarana. “BPPT akan mendorong inovasi yang dapat memberikan kontribusi langsung dalam pemecahan masalah tersebut,” tandasnya.

Hasil akhir KTN 2017 akan dihasilkan rekomendasi terkait kebijakan untuk mendukung peningkatan Konektivitas dan Logistik Nasional. KTN ini merupakan rangkaian kegiatan Hari Ulang Tahun (HUT) BPPT-39 dan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas).