PUPR Targetkan 27,6 Juta SR Akses Air Minum Aman di 2019

:


Oleh Tri Antoro, Jumat, 7 Juli 2017 | 14:06 WIB - Redaktur: Juli - 260


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan penambahan akses aman air minum di akhir 2019 sebanyak 27,6 juta Sambungan Rumah (SR) melalui jaringan perpipaan.

"Selain membangun infrastruktur berskala masif, kami juga fokus pada pembangunan infrastruktur dasar bagi masyarakat miskin perkotaan, misalnya penyediaan air minum, sanitasi, pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) dan penataan kawasan kumuh," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Jakarta, Jumat (7/7). 

Menurut dia, langkah itu merupakan salah satu upaya Kementerian PUPR dalam mendorong pemerintah daerah (pemda) ikut berperan aktif dalam menyediakan air bersih. Agar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), khususnya pada kawasan perkotaan juga bisa menikmati air bersih melalui jaringan perpipaan yang disalurkan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

Salah satunya, melalui Program Hibah Air Minum dan Sanitasi yang terdiri dari Program Hibah Air Minum Perdesaan, Program Hibah Air Minum Perkotaan, Program Hibah Sanitasi, Program Hibah Air Limbah Setempat, dan Program Hibah Air Limbah Perkotaan.

Selama ini PDAM sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) belum sepenuhnya bisa menyentuh layanan air bersih bagi MBR perkotaan, padahal masih tersedia kapasitas produksi yang belum terpakai (idle capacity).

Disebutkan PDAM masih belum memprioritaskan untuk melakukan investasi berupa pemasangan perpipaan ke hunian MBR. "Minat MBR untuk menjadi pelanggan juga terkendala oleh daya beli yang rendah," ungkapnya.

Pada tahun 2016, target Program Hibah Air Minum Perkotaan sebanyak 201.337 SR, laporan dari Pemda yang menjadi penerima hibah bahwa telah terpasang sebanyak 168.894 SR. Setelah  dilakukan verifikasi yang masuk dalam kriteria program yakni sebanyak 159.101 SR dengan besarnya investasi yang dilakukan Rp466,81 miliar.

Program yang langsung dirasakan manfaatnya oleh MBR ini ditingkatkan besarnya pada tahun ini. Kementerian PUPR mengalokasikan Rp750 miliar untuk menambah 220.000 SR air minum perpipaan bagi MBR perkotaan di 154 kabupaten/kota dengan alokasi sebesar Rp2-3 juta per sambungan rumah.

Program Hibah Air Minum Perkotaan digulirkan sejak 2010. Pada periode 2010-2015, pendanaan program ini menggunakan APBN yang berasal dari dana bantuan pemerintah Australia dan Amerika Serikat. Pada 2016, dana APBN dari rupiah murni mulai masuk untuk membiayai program ini dan dilanjutkan pada 2017. Sementara hingga 2016, penerima manfaat dari program ini telah mencapai 688.397 SR di 161 kabupaten/kota.