Katastropik Mengintai Setelah Lebaran

:


Oleh Putri, Rabu, 5 Juli 2017 | 15:50 WIB - Redaktur: Juli - 157


Jakarta, InfoPublik - Sudah menjadi budaya masyarakat Indonesia saat Lebaran menyajikan berbagai masakan dan camilan kue yang tinggi lemak dan gula, yang jika dikonsumsi berlebihan dapat memicu munculnya penyakit katastropik.

Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mengatakan dengan mengonsumsi banyak makanan yang mengandung santan dan gula pada saat lebaran tentu ada dampak buruknya yakni, banyaknya gula berkaitan dengan penyakit diabetes.

"Jika gula darah tidak terkontrol, akibatnya jantung, gagal ginjal, membuat kaki bengkak. Katastropik ini memang sangat berbahaya. Pada saat malam tahun baru, saya pernah berkunjung ke sebuah rumah sakit, banyak orang–orang masuk rumah sakit karena penyakit tidak menular seperti serangan jantung, gula darah naik, hipertensi, dan sebagainya,” kata Menteri Nila di Jakarta, Rabu (5/7).

Menurutnya, hal ini terbukti dari data Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), penyakit katastropik menyerap dana paling besar di Indonesia. Untuk itu pihaknya beserta Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Kementerian terkait lainnya akan mengembalikan kebiasaan makan ikan.   

“Saya kira dengan makan ikan baik dan tidak tidak akan mengganggu penyakit tidak menular. Dengan menjaga pola pola makan karena makanan Indonesia banyak mengandung santan, gula, dan sebagainya,” ujarnya.

Disebutkan ada empat jenis penyakit pada musim mudik yang ada di pos kesehatan yakni hipertensi, gula darah, kelelahan, juga stress.

Pada musim lebaran tahun ini, Kementerian Kesehatan fokus kepada pemudik, karena dikhawatirkan setelah lebaran banyak masyarakat yang kambuh penyakitnya. "Ini untuk lebih mengingatkan terhadap makanan yang disantap saat berlebaran dan kesehatan setelahnya," ungkapnya.