UGM Temukan Antibodi untuk Unggas

:


Oleh Astra Desita, Selasa, 4 Juli 2017 | 18:01 WIB - Redaktur: Juli - 359


Jakarta, InfoPublik - Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menemukan probiotik asli ayam kampung Indonesia yang salah satu fungsinya sebagai antibodi bagi unggas yang ada di dalam negeri.

"Tanpa pengendalian penggunaan antibiotik pada unggas, akan meningkatkan kasus mikroba kebal terhadap antibiotik," tutur Guru Besar Bidang Ilmu Ternak Unggas Fakultas Peternakan UGM Sri Harimurti melalui siaran pers di Jakarta, Selasa (4/7).

Sri mengatakan, dampak dari meningkatnya kasus mikroba yang kebal itu akan mengancam kesehatan manusia, keberlanjutan produksi pangan, dan pembangunan nasional.

Menurutnya, temuan probiotik dari Fapet UGM ini akan berkontribusi nyata dalam menyehatkan masyarakat Indonesia yang menjadi konsumen daging ayam dan telur ayam. "Temuan itu bermula dari banyaknya kejadian infeksi bakteri patogen yang menyebabkan diare pada peternakan ayam di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)," katanya.

Menurut Sri, umumnya pemicu yang dijumpai antara lain buruknya drainase di perkandangan dan sanitasi kandang, maupun pengelolaan "litter" atau suatu tipe alas kandang ayam yang tidak layak, sedangkan jalan pintas yang banyak dijumpai dan umum dilakukan oleh para peternak adalah mengandalkan pemberian antibiotik sebagai aditif, yang mereka targetkan sebagai pembasmi infeksi bakteri sekaligus untuk pemacu pertumbuhan ayam.

"Akibat dari penggunaan antibiotik secara terus-menerus yang terjadi di DIY pada saat itu, maka usaha untuk mengisolasi bakteri asam laktat yang berasal dari ekskreta maupun dari saluran pencernaan ayam petelur dan ayam pedaging tidak berhasil. "Fakultas Peternakan UGM berhasil menemukan probiotik tersebut sebagai solusinya saat ini," ujarnya.

Sri menambahkan bahwa usaha untuk mengganti antibiotik telah berhasil dilakukan di berbagai negara maju dengan menggunakan probiotik, sehingga kini telah banyak negara melarang penambahan antibiotik pada pakan unggas, dan sebagai pencegahan penyakit unggas.

"Di Indonesia, probiotik yang beredar di peternak dan digunakan untuk ayam saat ini diragukan kemurnian maupun viabilitas mikrobianya serta bias pada produktivitas yang dihasilkan, karena kemasan dicampur dengan 'feed additive', ekstrak herbal dan rempah, vitamin maupun asam amino. Sementara probiotik asli dan murni untuk unggas belum diproduksi secara massal. Lebih

"Probiotik temuan UGM tersebut telah berhasil diaplikasikan pada ayam broiler dan burung puyuh serta kalkun dengan sangat memuaskan," pungkas Sri Harimurti.