Presiden Jokowi: Dunia Pendidikan Harus Berani Berinovasi

:


Oleh Astra Desita, Kamis, 2 Februari 2017 | 14:45 WIB - Redaktur: Juli - 285


Jakarta, InfoPublik - Presiden RI Joko Widodo berharap muncul inovasi dan pemikiran mengenai konsep pendidikan Indonesia yang akan mengubah mentalitas bangsa menjadi lebih kompetitif dan inovatif, sehingga mampu memenangkan persaingan global.

Presiden mengungkapkan, di era persaingan dunia dibutuhkan SDM Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing. "Saya berharap dari Konferensi Forum Rektor Indonesia 2017 ini lahir konsep-konsep pendidikan yang mengubah mentalitas bangsa kita menjadi bangsa yang lebih kompetitif dan inovatif," katanya saat membuka konferensi tersebut di Hall A Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (2/2).

Diakuinya, tidak mudah menyiapkan SDM Indonesia yang andal, karena itu Presiden mendorong keberanian seluruh pihak, utamanya yang berkecimpung dalam bidang pendidikan, untuk lebih berani melakukan lompatan dalam dunia pendidikan.

"Dalam dunia seperti ini kunci untuk bertahan hidup dan memenangkan persaingan serta mencapai kemajuan terletak pada kekuatan SDM,  kita harus berani melakukan lompatan dalam dunia pendidikan, sehingga lahir SDM yang memiliki etos kerja, kreativitas, dan inovasi yang tinggi," ungkapnya.

Menurutnya, banyak hal yang harus dibenahi dalam sistem pendidikan Indonesia dewasa ini. Seperti yang sering disampaikanya dalam berbagai kesempatan, pendidikan vokasi salah satunya memainkan peranan penting dalam membentuk SDM yang terampil. Namun, fakta di lapangan berbicara lain. Sekolah kejuruan sebagai wadah pendidikan dan keterampilan dimaksud masih belum sesuai dengan tujuan pendidikan kejuruan yang dicita-citakan.

"Tetapi yang saya lihat di SMK, yang pertama peralatan untuk melatih mereka mungkin sudah ketinggalan 20 sampai 30 tahun, kedua mengenai kondisi guru. Di SMK itu mestinya bukan seperti SMA, hampir 70 atau 80 persen itu banyaknya guru normatif. Padahal mestinya di situ 70 sampai 80 persen adalah guru-guru pelatih yang bisa melatih hal-hal yang berkaitan dengan garmen, assembling, otomotif, atau yang bisa menjalankan mesin-mesin," ungkap Presiden.