Bakohumas Diminta Miliki Strategi Jitu Sosialisasikan Revolusi Mental

:


Oleh Juliyah, Senin, 22 Agustus 2016 | 15:23 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 648


Jakarta, InfoPublik - Bakohumas diminta memiliki strategi komunikasi yang jitu dan tepat sasaran dalam mensosialisasikan program prioritas pemerintah dan gerakan revolusi mental.

Sekretaris Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), YB Satya Sananugraha mengatakan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) dalam penyelenggaraan negara harus dilihat dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

"Perubahan pola pikir penyelenggaraan pelayanan publik, dari yang semula berorientasi pada pemerintahan sebagai penyedia menjadi pelayanan yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat harus segera dilakukan," katanya di sela-sela Forum Bakohumas Tematis Gerakan Nasional Revolusi Mental di Jakarta, Senin (22/8).

Menurutnya, atas dasar itu setiap aparatur sipil negara (ASN) harus menjadi teladan dibawahnya dalam menyelesaikan tugas pekerjaan. ASN juga harus menetapkan indikator yang terukur dalam melakukan perubahan cara kerja untuk pelayanan publik di unit kerjanya. Selain itu, ASN pun wajib menjadikan dirinya teladan dalam praktek toleransi, meneguhkan Bhineka Tunggal Ika dan bergotong royong.

Ketua Umum Bakohumas yang juga Dirjen IKP Kemenkominfo, R. Niken Widyastuti mengatakan, Bakohumas harus memiliki strategi komunikasi yang jitu dan tepat sasaran dalam mensosialisasikan program prioritas pemerintah dan gerakan revolusi mental.

Hal ini menurutnya, seperti yang disampaikan Presiden RI Joko Widodo bahwa Humas harus cepat tanggap, responsif dan dapat bersaing. "Tantangan dari Bapak Presiden ini tentunya akan membuat kita lebih bersemangat, gerakan revolusi mental perlu strategi yang jitu yaitu bagaimana berkreatifitas dari konten gerakan revolusi mental yang kemudian diolah dan didesiminasikan melalui strategi secara optimal," ujarnya.

Selain itu, sosialisasi gerakan revolusi mental tidak hanya sekedar selesai menyampaikan informasi, tetapi bagaimana memberikan pemahaman. Setelah sosialisasi dilakukan, langkah kedua adalah upaya agar masyarakat memahami gerakan revolusi mental dan ketiga adanya perubahan sikap, mental dan perilaku.

"Sosialisasi saat ini sudah bagus tetapi  perlu sampai pada perubahan sikap, atau ajakan bergiat untuk melaksanakan revolusi mental, semangat kerja gotong royong dan kecepatan dan ketepatan dalam melaksanakannya," ujarnya.