Menristekdikti: Pemda dan Perguruan Tinggi Harus Bekerjasama Kelola STP

:


Oleh G. Suranto, Rabu, 10 Agustus 2016 | 08:33 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 624


Solo, InfoPublik - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir mengatakan dalam pengelolaan Science Techno Park (STP) harus ada triple helix antara akademisi, pemerintah dan bisnis.

Sering terjadi Pemerintah Daerah tidak bekerjasama dengan Perguruan Tinggi. “Maka kalau ada STP di daerah, dan Pemerintah Daerahnya tidak bekerjasama dengan Perguruan Tinggi, maka STP-nya akan kita tutup,” kata Muhammad Nasir usai membuka rapat koordinasi lembaga penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan badan penelitian dan pengembangan di Solo, Selasa (9/8).

Menurutnya, kenapa  STP-nya ditutup? Karena nanti  inovasi-inovasi itu akan dimanfaatkan oleh industri. “Jadi jangan sampai industri menggunakan suatu produk yang tidak ada pendekatan teknologi. Agar apa? Agar mempunyai nilai tambah,”ujarnya.

Disebutkan ada satu STP di Kalimantan Utara, dan Kalimantan Utara memberikan tempat yang tidak layak, secara akademis juga tidak mendukung, maka STP tersebut dihentikan, kemudian nanti akan ditawarkan kepada daerah yang lain.

“Jangan hanya minta diadakan STP, tapi tidak ada manfaatnya. Kalau mau diadakan STP, maka pemda harus siap sesuai dengan kebutuhan, dan sekaligus membuat regulasinya, sehingga STP juga berjalan dengan baik,” ungkapnya.

Ia mencontohkan, seperti STP di Solo, ini menjadi Badan Layanan Umum Daerah, itu kan bagus, dan yang penting sekarang berjalan dengan baik.

“Kalau pemerintah daerah tidak berkontribusi, perguruan tinggi tidak mau masuk, dan pengusaha menggunakan teknologi yang sudah kedaluwarsa itu nggak boleh. Ini tidak ada nilai tambah bagi para pengusaha,” tandasnya.