Kemenristekdikti Dorong Hasil Riset Jadi Industri

:


Oleh G. Suranto, Rabu, 10 Agustus 2016 | 08:45 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 497


Solo, InfoPublik - Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi akan membuat kebijakan baru untuk mendorong tiap hasil riset yang bisa menjadi industri akan diberikan dukungan dalam bentuk pendanaan sampai pendampingannya.

“Jadi kami bersama dengan Dewan Riset Nasional (DRN) ingin mempetakan terhadap riset-riset yang ada di Indonesia,” kata Menristekdikti, Muhammad Nasir usai memberikan sambutan pada seminar nasional sinergi pendidikan tinggi, riset, dan bisnis melalui inovasi untuk penguatan daya saing nasional di Solo, Selasa (9/8).

Disebutkan diantaranya ada tujuh bidang atau klaster yang akan didorong untuk menggerakan perekonomian Indonesia, karena tanpa riset dan inovasi tidak mungkin mampu menggerakan ekonomi dengan baik, terutama teknologi bidang pangan, bidang obat-obatan dan kesehatan, teknologi informasi dan komunikasi, transportasi, material, pertahanan, energi baru dan terbarukan.

“Kita tidak bisa lagi mengandalkan energi berasal dari sumberdaya alam yang berupa fosil, karena terbatas. Ke depan kita harus menggerakan mencari energi baru yang bisa menggerakan ekonomi,” paparnya.

Pada kesempatan seminar tersebut DRN juga mengagendakan peluncuran buku Agenda Riset Nasional (ARN 2015-2019) yang merupakan buku rujukan untuk melaksanakan riset di Indonesia, baik di perguruan tinggi, badan litbang pusat dan daerah, industri dan lembaga riset lainnya, dalam rangka mendukung terwujudnya cita-cita bangsa yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.

Seminar tersebut bertujuan untuk mengkaji pengalama berbagai negara maju membangu  sistem inovasi dalam rangka peningkatan daya saing nasional, mengidentifikasi langkah-langkah nyata peningkatan sinergi antara perguruan tinggi, lembaga litbang da dunia usaha untuk peningkatan daya saing sektor produksi.

Termasuk juga untuk merumuskan dukungan kebijakan dan peraturan perundangan yang diperlukan untuk meningkatkan sinergi antara pedidikan tinggi, lembaga riset dan industri dalam kerangka sistem inovasi untuk peningkatan daya saing nasional. Dalam seminar tersebut juga dihadiri Presiden RI ke-3, Prof. Dr. Ing. B.J. Habibie.