:
Oleh G. Suranto, Jumat, 8 April 2016 | 13:07 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 525
Jakarta, InfoPublik - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama meletakan batu pertama proyek pembangunan simpang susun Semanggi, Jumat (8/4). Pembangunan simpang susun ini untuk mengurangi kemacetan di kawasan Semanggi.
Pekerjaan pengembangan simpang susun Semanggi bersifat monumental, karena merupakan tonggak sejarah sipil di Indonesia. “Simpang susun ini merupakan terpanjang di atas jalan tol secara full precast melengkung. Ini membentang sepanjang 80 meter di atas Semanggi,” kata Basuki saat goundbreaking di Semanggi, Jakarta Selatan, Jumat (8/4).
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Faisal menambahkan, ada dua simpang susun yang akan dibangun, yakni dari arah Grogol ke Blok M sepanjang 796 meter, dan arah Polda ke Monas sepanjang 826 meter. Diharapkan dengan pembangunan ini akan mengurangi kemacetan di kawasan Semanggi.
“Dengan adanya dua ramp ini tidak ada lagi kendaraan bersinggungan di kawasan tersebut. Mudah-mudahan dengan terbangunnya simpang susun Semanggi tahun 2017 arus kendaraan punya jalur masing-masing,” tandasnya.
PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) ditetapkan sebagai pemenang Design and Build pekerjaan pengembangan simpang susun Semanggi tersebut dengan total nilai Rp.345,067 miliar pada 7 Maret 2016 sesuai dengan surat penunjukan pemenang No. 038/MPP/III/2016. Pengumuman pemenang tender tersebut berdasarkan evaluasi administrasi, teknis, harga, kualifikasi, dan verifikasi.
Rencananya proyek ini akan berlangsung selama 540 hari kalender kerja yang terdiri dari 90 hari perencanaan dan 450 hari waktu pelaksanaan. Lingkup pekerjaan perseroan dalam proyek ini meliputi Detail Engeneering Design (DED), persiapan, pergeseran loop, dan Pelaksanaan Konstruksi (Design-Build) pada struktur atas dan bawah, serta pekerjaan lain seperti drainase, marka, mechanical electrical/ME, dan pengembalian kondisi.