Kemristekdikti Siapkan SDM Proyek Blok Masela Bersama PII

:


Oleh Astra Desita, Rabu, 6 April 2016 | 01:44 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 241


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) melakukan kerja sama dengan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dalam menyiapkan sumber daya manusia untuk mengoperasikan proyek Blok Masela.

Seperti diketahui, kemarin Presiden Joko Widodo meminta tenaga kerja untuk proyek Masela menggunakan SDM dari Maluku.

"Penyiapan SDM dilakukan di Universitas Pattimura dan Politeknik Ambon," tutur Menristekdikti Mohamad Nasir dalam jumpa pers di gedung Kemristekdikti Senayan Jakarta, Selasa (5/4).

Menurut Nasir, tenaga ahli yang dihasilkan berupa tenaga ahli akademik, vokasi yang paling utama, dan tenaga ahli insinyur profesional. Perekrutan mahasiswa diutamakan dari daerah Maluku.

Tenaga keteknikan yang akan dihasilkan adalah Sarjana Teknik (akademik), Magister Teknik (akademik), Diploma I (vokasi), Diploma II (vokasi),  Diploma III (vokasi), Sarjana Teknik Terapan (vokasi),  Magister Terapan (vokasi) dan Insinyur Profesional (profesi).

Dalam tahap awal kata Nasir, pendidikan akan dilakukan kerja sama dengan perguruan tinggi di luar Maluku untuk penyediaan dosen dan laboratorium. Untuk tempat praktikum dapat dilakukan di perguruan tinggi dan juga bisa dilakukan di fasilitas pelatihan yang ada di industri (PT Badak LNG).

Saat ini Universitas Pattimura dan Politeknik Ambon sudah bekerja sama dengan STEM-Akamigas Cepu untuk menyiapkan tenaga kerja di bidang minyak dan gas.

"Karena pembangunan belum dimulai, maka saya berikan mandat kepada Unpat (Universitas Pattimura) untuk pembangunan SDM. Jangan sampai masyarakat Maluku jadi penonton," tuturnya.

Tenaga keteknikan yang akan dididik sangat bervariasi, antara lain teknik perminyakan, teknik mesin, teknik elektro, teknik kimia, teknik industri, teknik fisika dan teknik sipil
pendidikan untuk menyiapkan SDM dalam pembangunan dan pengoperasian Blok Masela direncanakan sudah menerima mahasiswa baru di Juli 2016, dan diutamakan berasal dari daerah Maluku.

Penyiapan SDM tidak hanya untuk membangun dan mengoperasikan Blok Masela, tapi juga untuk mendukung pengembangan industri hilir yang akan berkembang dengan dioperasikannya Blok Masela.