:
Oleh Yudi Rahmat, Selasa, 5 April 2016 | 18:49 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 632
Jakarta, InfoPublik - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan pemerintah terus mengawal Program Indonesia Bebas Lokalisasi Prostitusi pada Desember 2019.
"Pemerintah terus mengawal program Indonesia bebas lokalisasi prostitusi pada Desember 2019,” ujar Mensos saat kunjungan kerja di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Senin (4/4).
Ia mengatakan Program Bebas Prositusi, merupakan hasil dari koordinasi para dinas sosial (dinsos) pada 29 Januari 2016 di Jakarta. Saat ini, lokalisasi yang tersisa tinggal 100 lokalisasi dari 168 yang pernah ada. “Dari 168 lokalisasi prositusi yang pernah ada di Indonesia. Kini, sudah 68 yang ditutup dan tinggal sisanya 100 lokasisasi lagi yang secara bertahap akan ditutup,” ucapnya.
Hingga kini, lokalisasi prostitusi terbanyak di Kalimantan Timur, yakni 33 lokalisasi. Dalam waktu dekat sedang dalam proses penutupan, di antaranya dua di Kutai Kartanegara (Kukar) dan juga di Kabupaten Tangerang, Banten. “Penutupan dua lokalisasi dilakukan pada Mei 2016, yaitu di Kutai Kertanegara dan di Kabupaten Tangerang, Banten. Bahkan, lokalisasi di Tangerang tersebut merupakan yang terbesar,” katanya.
Ada juga daereh yang sedang melakukan proses penutupan, yaitu di Mojokerto, Jawa Timur. “Daerah yang tengah memproses penutupan lokalisasi adalah Kabupten Mojokerto yang akan dilakukan pada Mei 2016 dan bupatinya telah berkomunikasi secara intensif dengan jajaran Kemsos, ” katanya.
Salah satu hasil pertemuan dinsos para Januari tersebut, respon daerah sangat bagus dalam upaya pentutupan lokalisasi prostitusi di seluruh Indonesia, tentunya dibarengi program pemberdayaan bagi bekas penghuninya.“Respon daerah sangat bagus untuk program penutupan lokalisasi prostitusi di seluruh Indonesia. Salah satu yang berhasil ditutup lokalisasi di Sentani, Jayapura,” ujarnya.