Menag Minta Siswa MA Percaya Diri dan Berdoa Hadapi UN

:


Oleh H. A. Azwar, Senin, 4 April 2016 | 11:13 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 558


Jakarta, InfoPublik - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin minta seluruh siswa Madrasah Aliyah yang melaksanakan ujian nasional untuk tetap percaya diri dan selalu berdoa.

Baca soal dengan cermat. Jawab yang mudah terlebih dahulu. Jangan tergesa-gesa dan percaya diri bisa menyelesaikan soal-soal dengan baik, pesan Lukman kepada siswa saat Apel Ujian Nasional di MAN 13 Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (4/4) pagi.

Menurutnya, UN 2016 tidak menjadi dasar kelulusan. Pasalnya, kelulusan sepenuhnya ditentukan oleh satuan pendidikan.

“UN bertujuan menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu. Hasil UN akan digunakan sebagai bahan pemetaan mutu program dan satuan pendidikan, pertimbangan seleksi masuk masuk jenjang perguruan tinggi, serta dasar pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan,” ujarnya.

Usai memberikan pesan dan memantau langsung pelaksanaan UN, Lukman menyempatkan diri menuliskan pesan motivasi bagi pendidik atau guru di atas kanvas berbunyi “Mendidik Siswa-Siswi Kita Pada Hakikatnya Adalah Membangun Peradaban Bangsa Indonesia”.

Selanjutnya, Lukman meninjau kegiatan tata boga siswa MAN 13 yang membuat burger dengan tempe sebagai bahan pengganti daging.

MAN 13 Jakarta dengan 259 peserta UN tahun ini adalah salah satu dari 85 MA di Indonesia yang mengadakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Khusus di Jakarta,  ada tujuh Madrasah Aliyah Negeri (MAN) dan 3 MA swasta yang menyelenggarakan UNBK dengan total peserta mencapai 1.612 siswa.

Untuk UNBK, MAN 13 menyediakan 102 komputer dengan tiga server yang terbagi dalam tiga shift, masing-masing shift 2 jam. Untuk mengantisipasi listrik mati, pihak MAN 13 sudah berkoordinasi dengan PLN dan akan diantisipasi oleh satu unit UPS yang memastikan UNBK berjalan lancar.

Terhitung mulai hari ini sampai dua hari ke depan, 4-6 April 2016, murid Madrasah Aliyah se-Indonesia mengikuti Ujian Nasional. Dalam catatan Direktorat Pendidikan Madrasah, setidaknya ada 410.531 murid Madrasah Aliyah baik negeri (759 madrasah) maupun swasta (6.501 madrasah).

Ujian Nasional 2016 ini bertujuan menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu walaupun UN tersebut juga tidak menjadi dasar kelulusan dikarenakan kelulusan sepenuhnya ditentukan oleh satuan pendidikan, kata Direktur Pendidikan Madrasah, Nur Kholis Setiawan, Senin (4/4).

Nur Kholis menjelaskan, UN nantinya sangat bermanfaat sebagai pertimbangan seleksi masuk jenjang perguruan tinggi bagi murid yang bersangkutan. Dan bagi madrasah, UN juga dapat digunakan dasar acuan pemetaan mutu program satuan pendidikan serta sebagai dasar kebijakan dalam pembinaan dan pemberian bantuan madrasah.

Dalam memberikan motivasi kepada murid madrasah, Nur Kholis berpesan agar dalam malaksanakan UN, peserta harus mengutamakan kejujuran, integritas serta terus bersemangat dalam upaya meraih prestasi yang optimal. “Prestasi penting, jujur harus,” jelasnya.

Untuk tahun ini, menurutnya, UN akan dilaksanakan dengan dua jenis. Pertama, UN secara manual dengan kertas atau Paper Based Test, dilaksanakan tanggal 4-6 April. Kedua, UN online atau semi online yang dikenal dengan Ujian Nasional Berbasis Komputer dilaksanakan 4-7 April.

Sekarang baru 85 madrasah yang melaksanakan ujian secara online atau semi. Semoga dengan seiringnya pembenahan sarana dan perangkat komputer, tahun-tahun yang akan datang lebih banyak lagi madrasah yang melaksanakan UNBK, ujarnya.

Dari 400-ribuan murid tersebut, masih menurut catatan Dit Madrasah, 131.912 terdiri atas murid program Ilmu Pengetahuan Alam, 242.314 dari Ilmu Pengetahuan Sosial, 9.594 Program Bahasa. Dan dari Program Keagamaan sebanyak 27.711 orang.

Sedangkan mata pelajaran yang diujikan adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan mata pelajaran menurut jurusan. Untuk Jurusan IPA: Biologi, Fisika, dan Kimia. Jurusan IPS: Ekonomi, Sosiologi, dan Geografi. Program Bahasa dan Budaya: Bahasa dan Sastra Indonesia, Antropologi serta Bahasa Asing. Sedangkan untuk Program Keagamaan akan diujikan Tafsir, Hadis dan Fikih.