:
Oleh Juliyah, Sabtu, 2 April 2016 | 21:26 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 273
Jakarta, InfoPublik - Menteri Kesehatan Nila F Moeloek bersama Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama canangkan Gerakan Temukan dan Obati Sampai Tuntas (TOSS) Tuberculosis (TB) di Rusunawa Marunda, Jakarta Utara.
Menurut Menkes, TB harus ditemukan dan diobati sampai sembuh agar penularan TB di Indonesia dapat dihentikan. "Peran keluarga pada gerakan ini sangat penting, karena semangat dan kepatuhan pasien untuk minum dan menelan obat ditentukan oleh dukungan keluarga," kata Menkes disela-sela pencanangan Sabtu (2/4) pagi.
Acara ini merupakan puncak dari rangkaian peringatan Hari TB Sedunia tahun 2016. Hari TB Sedunia diperingati setiap tanggal 24 Maret, dengan tema global World TB Day 2016 adalah Unite to End TB. Sementara tema nasional Hari TB Sedunia 2016 adalah Gerakan Keluarga Menuju Indonesia Bebas TB.
Menurutnya, kesadaran dan kepedulian keluarga tentang penularan dan pencegahan TB harus ditingkatkan, karena pasien TB berada di sekitar keluarga. "Obat TB diberikan secara GRATIS, namun harus diminum TERATUR sesuai aturan dari dokter untuk mencegah dari kebal terhadap obat TB," imbaunya.
Menkes memberikan perhatian khusus pada hal ini karena jika pengobatan TB tidak dilakukan dengan tepat maka kuman TB akan menjadi kebal terhadap pengobatan, dikenal dengan sebutan Tuberculosis Multi-drug Resistant (TB MDR) atau Tuberculosis Extensively-drug Resistant (TB XDR).
“Hal ini harus dicegah karena apabila kuman TB telah kebal terhadap pengobatan TB yang ada, maka harus diberikan obat anti TB jenis lain yang harganya mahal dan pengobatannya memakan waktu yang lebih lama," ungkapnya.
Menkes menyampaikan, bahwa seluruh Puskesmas di Indonesia telah dapat memberikan pelayanan pengobatan TB. Di samping itu, sebagian klinik, RS, dokter praktik swasta telah mampu memberikan pelayanan pengobatan TB.
Sepanjang 7 dasawarsa terakhir, pasien TB yang diobati dan dilayani berjumlah lebih dari 300 ribu pasien TB per tahun. Keberhasilan pengobatan TB di Indonesia atau success rate juga sangat menggembirakan karena mencapai sekitar 90 persen, artinya 90 persen pasien TB yang diobati di Indonesia dapat disembuhkan.
Puncak Hari TB Sedunia dilaksanakan di Rusunawa Marunda Kecamatan Cilincing, Kota Jakarta Utara. Wilayah ini dipilih karena pencegahan dan pengendalian TB di Daerah Cilincing dilaksanakan dengan sangat intensif berkat dukungan masyarakat melalui kegiatan para Kader Kesehatan, antara lain adalah kegiatan Ketok Pintu yaitu kunjungan rumah para Kader Kesehatan untuk menemukan kasus terduga TB serta memberikan penyuluhan tentang pencegahan dan pengendalian TB.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penyematan pin TOSS TB pada perwakilan pemerintah, tokoh masyarakat dan keluarga sebagai tanda dimulainya Gerakan TOSS TB. Melalui acara ini komitmen dan keterlibatan dari semua sektor akan semakin kuat.
Selain itu dilakukan penapisan untuk menemukan kasus TB dan ada-tidaknya gangguan kesehatan akibat Penyakit Tidak Menular. Sekitar 700 warga Cilincing mendapatkan pelayanan screening kesehatan hari ini sebagai bagian dari dimulainya Gerakan Temukan TB dan TOSS TB.
Gerakan TOSS TB dilaksanakan secara pro-aktif dan perluasan cakupan TOSS TB diharapkan akan dilaksanakan di seluruh Indonesia sebagai kegiatan yang masif.