Mensos: Miliki SIM C Penerima PKH Bisa Tambah Pendapatan

:


Oleh Yudi Rahmat, Sabtu, 2 April 2016 | 03:07 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 235


Jakarta, InfoPublik - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, program pembuatan Surat Izin Mengemudi kendaraan bermotor (SIM C) bagi warga penerima Program Keluarga Harapan (PKH), melibatkan kerjasama lintas kementerian, lembaga, dunia usaha, serta masyarakat.


“Program pembuatan SIM C merupakan new initiative Kementerian Sosial dengan kementerian, lembaga, dunia usaha, serta masyarakat,” ujar Mensos Khofifah di Jakarta, Jumat (1/4).

Di antara pihak terlibat, kata Mensos, dalam pembuatan SIM C tersebut, yaitu Direktorat Lalulintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya, Kementerian Dalam Negeri serta private sector, Corporate Social Responsibility (CSR).

Pembuatan SIM C merupakan uji coba aksesibitas sebagai exercise di wilayah Cipayung bagi warga yang termasuk 7 persen terbawah dari Keluarga Sangat Miskin (KSM).

“Dengan memiliki SIM C keluarga penerima PKH memungkinkan untuk menambah sumber pendapatan (income) baru keluarga, misalnya menjadi tukang ojek dan lainnya,” tandasnya.

Selain sebagai upaya membangun ekonomi keluarga, dengan memiliki SIM C ke depannya bisa ditingkatkan dengan pembuatan SIM A, tapi memang tidak bisa di sembarang tempat.

“Berbagai upaya tersebut, untuk memaksimalkan bagi penerima PKH dan anggota keluarganya bisa mengakses percepatan kesejahteraan,” katanya.

Untuk pembuatan SIM C diperlukan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Maka, ada peran dari Suku Dinas (Sudin) Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil), termasuk mengintensifkan untuk pembuatan akta kelahiran.

“Peran Sudin Dukcapil tidak hanya KTP, melainkan intensif menyiapkan akta kelahiran anak,” katanya.

Bagi anak di atas umur SMA tidak bisa diintervensi lagi melalui PKH, tetapi tools-nya melalui pembuatan SIM C. Sebetulnya ini merupakan pendekatan integratif holistic, yaitu menyisir semua lini warga KSM, sehingga 3 tahun setelah menerima PKH bisa tergraduasi dan menjadi mandiri.

“Pembuatan SIM C tidak gratis, karena ada private sector, CSR, yang menanggung biaya dan ini one stop services yang sebagai bagian dari pendekatan integratif holistic PKH,” ujarnya.