Bagikan Peralatan K3, Kemnaker Ingin Budaya K3 Nelayan Semakin Baik

:


Oleh H. A. Azwar, Kamis, 4 Februari 2016 | 22:56 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 788


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Ketenagakerjaan memberikan bantuan sarana prasarana dan peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk 400 nelayan di Kendal, Jawa Tengah.

Bantuan ini menurut Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri sebagai wujud perhatian Kemnaker pada masyarat nelayan melalui sosialisasi dan pemberian bantuan peralatan K3, untuk memperkuat program-program pemberdayaan nelayan sehingga keinginan menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia dapat terwujud.

Kementerian Ketenagakerjaan sangat memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja para nelayan dalam melaut. Ini dilakukan untuk meningkatkan keselamatan dan kehidupan sosial ekonomi nelayan, kata Hanif dalam keterangan pers Biro Humas Kemnaker, Kamis (4/2).

Menurut Hanif,  sektor nelayan selain menjadi alternatif pilihan kerja bagi angkatan kerja, juga memainkan peran strategis mengurangi angka pengangguran nasional yang masih sekitar 7,4 juta orang pada tahun 2015 serta membuka lapangan pekerjaan.

Untuk program-program pemberdayaan nelayan dan menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, nelayan perlu dilengkapi peralatan keselamatan kerja agar nelayan terus meningkatkan kesadaran budaya K3, ujarnya.

Ia berharap, dengan bantuan peralatan K3 tersebut, kesadaran akan budaya K3 di kalangan nelayan semakin baik. “Jika kesadaran akan budaya K3 para nelayan semakin baik, maka kemampuan menangkap dan mengolah ikan meningkat serta kesejahteraan keluarga semakin meninggi,” tuturnya.

Pada tahun 2015 lalu, Kemnaker juga membagikan lebih dari 10.000 peralatan keselamatan kerja untuk nelayan Khusus di Cilacap dan  memberikan fasilitasi untuk 5000 nelayan dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.

Setahun sebelumnya, sebanyak 1.295 nelayan di Kabupaten Jepara juga mendapat bantuan peralatan K3 dari Kemnaker dan menerima Kartu BPJS Ketenagakerjaan.

Diharapkan peran semua pihak dapat meningkatkan kerjasama, koordinasi dan membangun kolaborasi yang sinergis untuk mengatasi semua permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja khususnya bagi nelayan, kata Hanif.

Hanif menambahkan, budaya K3 merupakan bagian tak terpisahkan dalam pembangunan nasional untuk menciptakan setiap individu bangsa Indonesia yang berperilaku dan bertindak aman dalam setiap aktivitasnya.

Budaya K3 perlu dikembangkan secara terus menerus karena telah terbukti bahwa tingkat penerapan K3 suatu negara sangat mempengaruhi produktivitas dan daya saing nasional secara keseluruhan, pungkas Hanif.