:
Oleh H. A. Azwar, Selasa, 2 Februari 2016 | 21:43 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 543
Jakarta, InfoPublik - Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri telah menerima laporan beberapa perusahaan minyak dan gas bumi (migas) yang tengah alami situasi sulit.
Dari laporan yang diterimanya, sejumlah perusahaan akan melakukan keputusan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karena tidak kuat menanggung gaji karyawan dalam kondisi minyak dunia jeblok.
“Ini sedang diversifikasi semuanya, termasuk Chevron,” kata Hanif di Jakarta, Selasa (2/2).
Menurutnya, perusahaan di sektor migas memang cukup tertekan pasca mulai jatuhnya harga minyak dunia. Sekarang bahkan sudah berada di level sekitar 30 dolar AS per barel.
“Kalau migas sih emang banyak tantangan karena penurunan harga minyak dunia. Tentu harus diantisipasi terus,” ujarnya.
Dijelaskannya, pemerintah dalam hal ini Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), terus memantau perkembangan perusahaan. Tentunya akan ada komunikasi lebih lanjut dengan perusahaan agar PHK tidak terjadi.
Koordinasi dengan kementerian terkait dan perusahaan yang di sana. Pada prinsipnya kita berharap jangan sampai PHK, dicarikan solusi yang baik. Tapi kejelasannya kita verifikasi. Ya ada yang dipanggil ada yang didatangi, kata Hanif.