Mantan Anggota Gafatar Harus Dibina Secara Khusus dan Persuasif

:


Oleh H. A. Azwar, Selasa, 2 Februari 2016 | 15:35 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 283


Jakarta, InfoPublik - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nasir menyatakan, ribuan mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang telah dipulangkan ke tanah asal mereka masing-masing dari Kalimantan Barat (Kalbar), harus ada penanganan lebih lanjut.

Haedar meminta semua kalangan, baik dari aparat kepolisian, pemerintah, maupun pemuka agama, dapat turut serta berperan dalam penanganan mantan anggota Gafatar ini. "Tugas polisi mengawasi dan mengusut para tokoh intelektual dan pemimpin Gafatar untuk diproses secara hukum," kata Haedar di Jakarta, Selasa (2/2).

Menurut Haedar, para ulama memiliki peranan yang penting dalam memberikan pembinaan bagi para mantan anggota Gafatar. “Bagi anggota yang sudah menjadi kader dan memiliki ideologi yang kuat, harus diberi pembinaan khusus secara intensif dan tersistem.

Sementara, bagi pengikut yang sekadar ikut-ikutan dan korban, dilakukan pembinaan secara persuasif. Pembinaan bisa dilakukan melalui pengajian dan pendekatan keagamaan oleh orang keagamaan.

Selain itu, lanjut dia, pemerintah harus hadir memberikan solusi bagi mantan Gafatar terkait kesejahteraan hidup mereka. “Pemerintah, melalui Kementerian Sosial, Kementerian Ketenegakerjaan dan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) berkewajiban memberdayakan dan membantu mereka yang sudah tidak memiliki harta benda dan pekerjaan,” kata Haedar.

Senada pendapat Haedar, Ketua Umum Lembaga dakwah Persaudaraan Muslimin Indonesia, Syuhada Bahri juga mengimbau seluruh masyarakat agar dapat menerima dengan tangan terbuka para mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang telah dipulangkan ke daerah mereka masing-masing sejak Januari lalu.

"Ketika menghadapi mereka (ex Gafatar-red) jangan anggap sebagai musuh, anggap mereka sebagai saudara kita yang sedang tersesat," kata Syuhada.

Agar mereka benar-benar bertaubat, menurut Syuhada, dasar mengembalikan mantan anggota Gafatar ini haruslah dengan cinta dan keikhlasan. “Mereka, harus dibawa kepada pemikiran yang benar sesuai dengan Alquran dan sunnah,” ujar Syuhada.

Syuhada berharap masyarakat dapat memberikan teladan yang baik tentang Islam kepada para mantan anggota Gafatar tanpa mengkhususkan perlakuan terhadap mereka. Pembinaan khusus, tambah Syuhada, secara psikologi akan menciptakan pembedaan dengan masyarakat lainnya. Sehingga, mereka menjadi terasing dan tetap berpegang pada ajaran sesat.

"Langkah yang terpenting untuk membina para mantan anggota Gafatar adalah meluruskan pemikiran mereka yang keliru dengan cara membersamai mereka dalam setiap aktivitas kemasyarakatan," kata Syuhada.

Doktrin yang ditanamkan kepada para anggota Gafatar harus dilawan dengan menunjukkan kebenaran Islam berdasarkan dalil dalam Alquran dan Sunnah.