Menaker dan Dubes Arab Saudi Siapkan Kebijakan Strategis

:


Oleh H. A. Azwar, Senin, 1 Februari 2016 | 22:35 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 318


Jakarta, InfoPublik - Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri melakukan pertemuan dengan Dubes RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abigabriel di Kemnaker, Senin (1/2).

Pertemuan tersebut diharapkan bisa menjadi solusi komprehensif bagi penanganan TKI di Arab Saudi yang tak kunjung bisa dibereskan selama bertahun-tahun.

Kita ingin nanti ada kebijakan yang tegas dan kongkrit. Misalnya, nanti kalau ada problem TKI, kita cek PT yang mengirim dan agency di sana yang menerima. Kalau ternyata masalahnya ini dari proses rekruitment yang tidak sesuai aturan, kita blacklist saja, kata Hanif usai pertemuan dengan Dubes RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abigabriel di kantor Kemnaker RI, Jakarta, Senin (1/2).

Menurut Hanif, posisi negara dalam konteks perlindungan TKI adalah melindungi dan memberikan pelayanan terbaik. Oleh karena itu, perlu diatur secara tegas dan lugas dalam UU 39 yang sekarang sedang di revisi.

Dalam konteks TKI, negara harus mampu melindungi dan melayani pilihan warga yang memilih kerja ke luar negeri. Ini yang kita perlu atur secara tegas dalam regulasi kita. Khususnya UU 39, ujarnya.

Hanif berharap pertemuan ini bisa menjadi pintu masuk yang efektif dalam penyelesaian berbagai problem TKI yang tidak bisa dituntaskan selama ini. Oleh karena itu, Dubes Agus diminta untuk bisa kooperatif dan mendukung kebijakan Kemnaker yang dibuat dalam rangka membereskan persoalan TKI di Arab Saudi yang menahun ini.

Pokoknya kita ingin kalau kita bikin kebijakan, pak dubes support, kalau dubes bikin kebijakan kita support. Kalau nggak mau, kita panggil pulang aja, tegas Hanif.

Sementara itu, Agus menjelaskan bahwa sesungguhnya peluang kerja di Arab Saudi yang bermartabat saat ini sangat banyak sekali. Namun, sayangnya Indonesia dan rakyat Indonesia sepertinya kurang cukup sigap merespon peluang ini, sehingga lebih banyak dimanfaatkan pekerja dari negara lain.

Sekarang Arab Saudi sangat banyak sekali membuat terobosan di bidang pengembangan ekonomi. Misalnya Arab Saudi sudah membuka beberapa bussines city yang banyak. Tapi sepertinya saudara kita dari Indonesia tidak banyak yang masuk ke ruang ini, jelas Agus.

Selain itu, Agus juga berencana mendata ulang TKI overstayer guna bisa diputihkan dan lalu dilatih di Arab Saudi agar bisa dipekerjakan di sektor pekerjaan formal. Oleh karena itu, Agus meminta kerjasama yang baik dan saling support dari Kemnaker agar diplomasi kemanusiaan yang digagasnya dalam menyelamatkan TKI yang bermasalah di Arab Saudi bisa berjalan lancar dan sukses.

Kita ingin yang manziliyah, pekerjaan domestik worker, kita upgrade kemampuannya, kita latih di sana, kita bikinkan BLK dan lalu kita skill kan di sana, urusan supportingnya kita bisa beresin di sini di dalam negeri, pungkas Agus.