- Oleh Wandi
- Rabu, 11 Juni 2025 | 19:00 WIB
: Ketua DPR RI Puan Maharani./Foto Istimewa/Humas DPR RI
Jakarta, InfoPublik - Ketua DPR RI Puan Maharani mengajak seluruh masyarakat Indonesia menjadikan Iduladha 1446 H sebagai momen reflektif untuk memperkuat solidaritas sosial, kepedulian kepada sesama, dan semangat gotong royong sebagai nilai luhur bangsa.
“Iduladha bukan hanya soal ritual ibadah kurban. Lebih dari itu, ini adalah refleksi tentang bagaimana kita harus berani berkorban demi kepentingan yang lebih besar,” ujar Puan dalam keterangannya, Jumat (6/6/2025).
Lebih lanjut Puan menuturkan bahwa DPR RI sebagai lembaga perwakilan rakyat berkomitmen terus memperjuangkan kebijakan yang berpihak kepada rakyat dan mengawasi setiap program pemerintah agar benar dirasakan rakyat.
"Mari kita jadikan Iduladha sebagai momentum untuk meneguhkan kembali komitmen kebangsaan, bahwa dalam setiap langkah dan keputusan, rakyat harus selalu menjadi yang utama," tuturnya.
Pagi ini Puan melaksanakan salat Id di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Puan Mengenakan busana muslimah berwarna putih dan kerudung senada.
Puan tiba di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, sekitar pukul 06.20 WIB. Sebelum salat Id dimulai, Puan sempat menunggu di ruang tunggu bersama Presiden RI Prabowo Subianto dan sejumlah tokoh.
Saat salat Id hendak dimulai, Puan lantas menuju lokasi salat bersama-sama dengan Presiden Prabowo. Keluar dari lift, Puan lalu menuju ke saf perempuan, sementara Prabowo ke saf laki-laki.
Puan tampak khusyuk menjalankan salat Id. Selain Presiden Prabowo, tampak sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju turut menunaikan salat Iduladha di Masjid Istiqlal bersama ribuan orang.
Dalam suasana penuh kekhidmatan, Puan menyampaikan selamat Iduladha 1446 Hijriah kepada umat muslim di Indonesia.
Pada kesempatan itu, Puan juga mengajak seluruh elemen bangsa menjadikan Iduladha sebagai momentum memperkuat semangat berbagi, gotong royong, dan kepedulian sosial.
"Selamat Iduladha 1446 Hijriah. Semoga Allah Swt. menerima ibadah kita dan memberkahi bangsa Indonesia dengan persatuan, kemakmuran, dan kedamaian," kata Puan.
Dalam konteks penguatan ekonomi umat, Puan mendorong momentum kurban menjadi sarana untuk memberdayakan peternak lokal.
Menurut dia, hal itu menjadi salah satu bentuk gotong royong sosial yang merupakan ciri atau kekhasan bangsa Indonesia.
"Semoga kurban yang kita tunaikan tahun ini tidak hanya menjadi amal ibadah, tetapi juga menjadi kontribusi nyata dalam membangun ketahanan sosial dan ekonomi rakyat kecil," ungkap Puan.
Menurut Mantan Menko PMK itu, semangat Iduladha juga bisa menjadi energi kolektif bagi seluruh penyelenggara negara untuk selalu memperjuangkan kebutuhan rakyat, khususnya bagi mereka yang hidup dalam kesulitan dan keterbatasan.
"Pengorbanan sejati adalah ketika kita menempatkan rakyat di atas kepentingan pribadi dan golongan. Itulah hakikat kepemimpinan yang berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan," tuturnya