KPK Ajak Pelajar Lawan Korupsi lewat Film di Hari Kebangkitan Nasional 2025

: Memperingati Hari Kebangkitan Nasional 2025, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggandeng dunia seni dan pendidikan untuk menanamkan semangat antikorupsi di kalangan generasi muda. Lewat gelaran “Nonton Bareng Film ACFFEST”, KPK mengajak ratusan pelajar SMA dan SMK di Jakarta menonton film pendek bertema integritas dan berdiskusi tentang nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, dan keberanian. (foto: Dok KPK)


Oleh Pasha Yudha Ernowo, Kamis, 22 Mei 2025 | 20:38 WIB - Redaktur: Untung S - 342


Jakarta, InfoPublik — Memperingati Hari Kebangkitan Nasional 2025, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggandeng dunia seni dan pendidikan untuk menanamkan semangat antikorupsi di kalangan generasi muda. Lewat gelaran “Nonton Bareng Film ACFFEST”, KPK mengajak ratusan pelajar SMA dan SMK di Jakarta menonton film pendek bertema integritas dan berdiskusi tentang nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, dan keberanian.

Kegiatan yang dihelat di Aula PDS H.B. Jassin, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat ini merupakan bagian dari rangkaian Anti-Corruption Film Festival (ACFFEST) yang sudah berjalan selama 11 tahun. Tahun ini, KPK memilih jalur sinema sebagai medium edukasi yang lebih menyentuh dan membumi, sekaligus menyesuaikan dengan cara belajar generasi muda yang kian visual dan kreatif.

“Film menjadi jembatan yang kuat untuk menyampaikan pesan antikorupsi secara emosional dan mudah dipahami. Kita ingin kejujuran tak hanya diajarkan, tapi juga dirasakan dan dihayati oleh para siswa,” ujar Amir Arief, Pelaksana Harian Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Kamis (22/5/2025).

Sekitar 180 pelajar dari enam sekolah menengah atas di Jakarta Pusat hadir dan menyaksikan tiga film pendek pilihan: Persenan, Ada yang Salah dengan Cinta, dan Unbaedah. Ketiga film ini menyoroti berbagai bentuk penyimpangan dan nilai-nilai moral yang berperan dalam kehidupan sehari-hari.

Lebih dari sekadar menonton, para siswa juga diajak untuk berdiskusi dan merefleksikan pesan-pesan dalam film. Mereka menyampaikan kesan dan pemikiran mengenai pentingnya menjunjung nilai kejujuran, tidak hanya dalam pendidikan, tapi juga dalam kehidupan sosial mereka.

“Kami ingin para pelajar ini jadi agen perubahan. Ketika pulang, mereka bisa menceritakan kembali nilai-nilai yang mereka pelajari dari film ini kepada keluarga dan lingkungan sekitar,” ujar Amir.

Kegiatan itu tidak hanya menjadi milik KPK, tetapi juga hasil kolaborasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Dewan Kesenian Jakarta, dan Perpustakaan Jakarta. Semua pihak sepakat bahwa pendidikan karakter dan integritas harus dibangun sejak dini, dan seni merupakan salah satu jalur paling efektif.

“Nilai-nilai ‘Jumat Bersepeda KK’ yang diusung KPK—jujur, mandiri, tanggung jawab, berani, sederhana, peduli, disiplin, adil, dan kerja keras—sangat selaras dengan misi pendidikan yang berbudaya dan beretika,” kata Sarjoko, Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

Supendi dari Dewan Kesenian Jakarta menambahkan bahwa seni membuka ruang ekspresi dan pemahaman yang luas, terutama bagi generasi muda yang hidup di era digital.

“Integritas tidak datang dari teori, tapi dari kesadaran dan pengalaman. Dan seni bisa menghadirkan pengalaman itu dengan cara yang kuat dan menyentuh,” katanya.

Diki Lukman Hakim, Kepala Perpustakaan Jakarta & PDS H.B. Jassin, turut mengapresiasi konsistensi KPK dalam menyampaikan edukasi antikorupsi melalui pendekatan yang inklusif dan kontekstual.

Melalui kegiatan ini, KPK menegaskan bahwa pendidikan antikorupsi tidak harus kaku dan formal. Dengan memanfaatkan media populer seperti film dan kegiatan interaktif, pesan-pesan moral bisa lebih mengena dan diterima oleh generasi muda.

Hari Kebangkitan Nasional bukan hanya peringatan sejarah, tetapi juga panggilan untuk membangkitkan kembali semangat membangun bangsa yang bersih dan berintegritas. Dan di tengah kompleksitas tantangan zaman, KPK memilih jalur seni sebagai medium membumikan semangat itu—karena melawan korupsi tak harus selalu kaku, kadang bisa lewat layar lebar dan hati yang tersentuh.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Kamis, 12 Juni 2025 | 13:26 WIB
Gorontalo Gandeng KPK Tingkatkan Pencegahan Korupsi dari Desa
  • Oleh MC KAB BULELENG
  • Rabu, 11 Juni 2025 | 14:22 WIB
DAPD Buleleng Dorong Generasi Muda Cakap Digital dengan Nilai Budaya
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 6 Juni 2025 | 20:17 WIB
Bupati Lumajang: Iduladha Momentum Tanamkan Budi Pekerti Sejak Dini
  • Oleh MC KAB SLEMAN
  • Kamis, 5 Juni 2025 | 18:09 WIB
Aisyiyah Komitmen pada Pendidikan Anak dan Perempuan di Sleman
  • Oleh MC KAB BULELENG
  • Kamis, 12 Juni 2025 | 18:42 WIB
Pemkab Buleleng Ajak Generasi Muda Peduli Lingkungan dan Melek Politik