- Oleh Untung Sutomo
- Sabtu, 12 April 2025 | 07:38 WIB
© 2023 - Portal Berita InfoPublik.
: Ketua Institute of Democracy and Education (IDE) Indonesia sekaligus Pengamat Muda Timur Tengah, Nata Sutisna/ InfoPublik dok Pribadi.
Jakarta, InfoPublik – Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke sejumlah negara Timur Tengah dan Turkiye dinilai sebagai momentum strategis untuk merefleksikan 70 tahun Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Afrika sekaligus memperkuat komitmen Indonesia dalam mendorong perdamaian di Timur Tengah, khususnya isu Palestina.
Menurut Ketua Institute of Democracy and Education (IDE) Indonesia dan Pengamat Muda Timur Tengah, Nata Sutisna, kunjungan itu harus dimaknai sebagai kelanjutan dari semangat KTT Asia-Afrika 1955 yang menolak imperialisme dan kolonialisme.
"Presiden Prabowo perlu mengambil peran lebih konkret dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina, sesuai amanat konstitusi kita," ujar Nata yang juga Peneliti Pusat Studi Islam dan Sukarno (Kopiah.Co) itu kepada InfoPublik, Jumat (11/4/2025).
Kunjungan itu memiliki beberapa agenda strategis. Pertama, memperkuat diplomasi kemanusiaan untuk Palestina dengan berdialog langsung dengan pemimpin dunia Arab guna merancang agenda prioritas perdamaian. Nata menekankan pentingnya pendekatan hati-hati terhadap rencana evakuasi warga Gaza ke Indonesia, agar tidak berpotensi mengosongkan Palestina dari penduduk aslinya.
Kedua, kunjungan ini menjadi peluang emas untuk memperkokoh hubungan bilateral Indonesia dengan negara-negara Timur Tengah di berbagai bidang seperti ekonomi, pendidikan, dan kebudayaan. Hal ini sekaligus menguatkan posisi Indonesia sebagai mitra strategis di kawasan.
Ketiga, Indonesia diharapkan dapat menjadi mediator aktif dalam mewujudkan tatanan global yang lebih adil, melanjutkan warisan diplomasi Bung Karno dalam KTT Asia-Afrika. Nata mengingatkan bahwa pendekatan komprehensif sangat diperlukan dalam menyikapi kompleksitas konflik Palestina, dengan memadukan diplomasi politik dan bantuan kemanusiaan secara seimbang.
Nata mengingatkan pentingnya pendekatan komprehensif dalam menyikapi kompleksitas konflik Palestina. "Diplomasi politik dan bantuan kemanusiaan harus berjalan beriringan, tanpa mengabaikan prinsip kemerdekaan sebagai hak mutlak bangsa Palestina," tegasnya.
Kunjungan Presiden Prabowo ke Turkiye, Uni Emirat Arab, Mesir, Qatar, dan Yordania ini diharapkan mampu menghasilkan terobosan diplomasi yang berdampak nyata bagi terwujudnya perdamaian di kawasan Timur Tengah, sekaligus mempertegas posisi Indonesia dalam peta politik global.