Jakarta, InfoPublik - Penunjukan Utusan Khusus ASEAN untuk Myanmar yang disesuaikan dengan bergantinya pemegang jabatan ketua ASEAN, sama sekali bukan masalah dalam menangani krisis di Myanmar.

Hal itu disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Rolliansyah  Soemirat, melalui keterangan resmi, Jumat (7/2/2025).

Rolliansyah  menekankan, yang paling penting adalah seluruh negara anggota ASEAN memiliki keinginan untuk dapat melakukan penanganan krisis Myanmar secara berkesinambungan.

“Bagaimana pengalaman atau apa-apa yang sudah dilakukan oleh ketua sebelumnya, oleh Special Envoy tahun-tahun sebelumnya, dapat menjadi modal bagi Special Envoy di tahun berikutnya untuk dapat melanjutkan kegiatan dan tentunya disesuaikan dengan dinamika saat itu,” kata Rolliansyah.

Rolliansyah  mengatakan, meski orang yang menjadi Utusan Khusus ASEAN untuk Myanmar bisa berganti, negara yang sedang memegang keketuaan ASEAN saat itu akan tetap dapat menunjuk Utusan Khusus dalam menangani masalah Myanmar.

Rolliansyah  menegaskan,  bahwa Utusan Khusus ASEAN untuk Myanmar perlu mempunyai kemampuan membuat pendekatan yang lebih integratif, berdasarkan pengalaman yang sudah dilakukan pendahulunya guna mendapatkan penanganan krisis Myanmar yang lebih komprehensif.
"Semua data dan pengalaman yang sudah ada sebelumnya perlu dimanfaatkan dengan baik, termasuk data mengenai pihak-pihak yang harus dilibatkan dalam melakukan dialog untuk menangani krisis di Myanmar," ujarnya.