- Oleh Jhon Rico
- Sabtu, 21 Desember 2024 | 11:24 WIB
:
Oleh MC PROV RIAU, Sabtu, 21 Desember 2024 | 10:01 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 77
Pekanbaru, InfoPublik – Penjabat (Pj) Gubernur Riau, Rahman Hadi, menegaskan bahwa keamanan dan kenyamanan perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) menjadi prioritas utama. Polri,TNI serta stakeholder terkait menggelar Operasi Kepolisian Terpusat dengan sandi "Operasi Lilin 2024".
Operasi ini akan berlangsung selama 13 hari, mulai 21 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025. Total 141.605 personel gabungan disiagakan, terdiri dari 75.447 personel Polri, 13.826 personel TNI, dan 52.332 personel dari berbagai stakeholder. Selain itu, tambahan 67.030 personel TNI turut diperbantukan, sehingga total personel TNI yang disiagakan mencapai 80.856.
Rahman Hadi menyampaikan arahan Kapolri terkait pentingnya sinergi antar-lembaga dalam menjaga ketertiban selama periode libur panjang ini.
Sebanyak 2.794 posko telah disiapkan untuk mendukung pengamanan. Posko ini terdiri dari 1.852 Pos Pengamanan (Pos Pam), 735 Pos Pelayanan (Pos Yan), dan 207 Pos Terpadu yang tersebar di seluruh wilayah strategis.
“Keberadaan pos ini diharapkan dapat memberikan pelayanan prima dan keamanan optimal bagi masyarakat yang merayakan Natal dan Tahun Baru,” ujar Rahman Hadi Dalam apel gelar pasukan di Halaman Mapolda Riau, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau pada Jumat (20/12/2024),
Operasi ini juga mencakup pengamanan terhadap 61.452 objek strategis, termasuk gereja, pusat perbelanjaan, terminal, stasiun, pelabuhan, bandara, tempat wisata, dan lokasi perayaan Tahun Baru.
Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 21 dan 28 Desember 2024, sementara puncak arus balik diprediksi pada 29 Desember 2024 dan 1 Januari 2025.
“Rekan-rekan di lapangan diimbau untuk mewaspadai potensi kerawanan, baik di jalur penyeberangan, tol, arteri, hingga transportasi umum dan tempat wisata,” lanjut Rahman Hadi.
Polri bersama instansi terkait telah menerbitkan Surat Keputusan Bersama yang mengatur pembatasan operasional angkutan barang, rekayasa lalu lintas, sistem penyeberangan laut, dan pengaturan proyek konstruksi. Kebijakan ini diharapkan dapat memastikan kelancaran lalu lintas selama masa liburan.
“Semua kebijakan ini bertujuan untuk menjamin keamanan, keselamatan, dan kenyamanan masyarakat dalam merayakan Nataru,” tutup Rahman Hadi.
(Mediacenter Riau/sam)