- Oleh Untung Sutomo
- Kamis, 5 Desember 2024 | 08:05 WIB
: Presiden Prabowo Subianto didampingi Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, di Gedung Putih, Washington DC, Selasa, 12 November 2024. (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr)
Oleh Untung Sutomo, Rabu, 13 November 2024 | 09:00 WIB - Redaktur: Untung S - 235
Washington DC, InfoPublik – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, di Gedung Putih, Washington DC, pada Selasa (12/11/2024).
Dikutip dari keterangan tertulis BPMI Setpres, pertemuan itu merupakan bagian dari kunjungan kerja resmi Presiden Prabowo di Amerika Serikat yang bertujuan memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara.
Presiden Prabowo tiba di Gedung Putih melalui gerbang North West, dikawal iring-iringan mobil kepresidenan. Setibanya di area Gedung Putih, barisan tentara Amerika Serikat, membawa bendera dari 50 negara bagian, memberi penghormatan, menandakan hubungan akrab dan rasa saling menghormati antara kedua negara. Mobil Presiden Prabowo berhenti di depan West Wing Portico, tempat ia disambut Penjabat Kepala Protokol AS, Ethan Rosenzweig.
Presiden Prabowo kemudian diarahkan ke Ruang Roosevelt, di mana ia mengisi buku tamu kepresidenan, simbol penghormatan dalam kunjungan resmi. Momen ini menandai awal formal pertemuan tingkat tinggi antara dua negara yang memiliki sejarah diplomatik panjang.
Dari Ruang Roosevelt, Presiden Prabowo melanjutkan perjalanan ke Oval Office dan disambut langsung oleh Presiden Joe Biden. Keduanya berjabat tangan dengan penuh kehangatan sebelum memulai diskusi strategis.
Pertemuan ini membahas sejumlah isu penting, termasuk kerja sama di berbagai sektor strategis, dalam suasana bersahabat dan penuh rasa hormat. Turut hadir dalam delegasi Indonesia adalah Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Sementara itu, delegasi Amerika Serikat terdiri dari Asisten Presiden untuk Urusan Keamanan Nasional Jake Sullivan, Duta Besar AS untuk Indonesia Kamala Lakhdir, Asisten Menteri Luar Negeri untuk Urusan Asia Timur dan Pasifik Dan Kritenbrink, serta Direktur Senior untuk Asia Timur dan Oseania Mira Rapp-Hooper.