- Oleh Fatkhurrohim
- Kamis, 31 Oktober 2024 | 05:44 WIB
: Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) bersama TAIS Shipyards, galangan kapal ternama di Turki, resmi memulai pembangunan Kapal Cepat Rudal (KCR) Full Combat Mission, di CNC Workshop Sefine Shipyard, Turki, Kamis (31/10/2024). Foto. Humas Kemhan RI.
Oleh Fatkhurrohim, Jumat, 1 November 2024 | 11:28 WIB - Redaktur: Untung S - 127
Turki, InfoPublik — Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) bersama dengan TAIS Shipyards, salah satu galangan kapal terkemuka di Turki, resmi memulai pembangunan Kapal Cepat Rudal (KCR) Full Combat Mission di CNC Workshop Sefine Shipyard, Turki, pada Kamis (31/10/2024).
Dalam keterangan tertulis, Kemhan RI menyampaikan bahwa tahap First Steel Cutting untuk KCR-Full Combat Mission ini menandai awal penting dalam tradisi pembangunan kapal perang bagi TNI Angkatan Laut.
Proses pemotongan baja pertama ini merupakan langkah awal dari empat tahap utama dalam konstruksi kapal perang, yang meliputi pemotongan baja (steel cutting), peletakan lunas kapal (keel laying), peluncuran kapal (launching), dan penamaan kapal (ship naming).
Setelah seluruh tahap konstruksi selesai, kapal akan melalui proses pengujian operasional dan pengiriman dari galangan ke Kemhan RI, sebelum akhirnya diserahkan kepada TNI Angkatan Laut untuk operasional penuh.
Pembangunan KCR-Full Combat Mission ini diharapkan dapat memperkuat pertahanan maritim Indonesia, sejalan dengan upaya pemerintah meningkatkan kapasitas pertahanan negara, khususnya di sektor kelautan, guna mendukung TNI AL dalam menjaga kedaulatan wilayah perairan Indonesia.
Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksda TNI Retiono Kunto, yang juga Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemhan, menyatakan keyakinannya terhadap kualitas dan ketepatan waktu pembangunan kapal oleh TAIS Shipyard.
“Kami berterima kasih kepada Direktur Utama TAIS Shipyards dan seluruh pihak yang mendukung kolaborasi ini, termasuk perwakilan dari Kementerian Pertahanan Turki, Kementerian Kemaritiman Turki, dan Angkatan Laut Turki,” ucap Laksda Retiono.
Ia menegaskan komitmen bersama antara Indonesia dan Turki untuk menjaga stabilitas dan keamanan kawasan.
Dengan dimulainya proyek ini, Indonesia semakin memperkuat posisinya dalam pertahanan maritim, berkomitmen untuk melindungi kedaulatan dan integritas wilayah laut nasional.