- Oleh Wahyu Sudoyo
- Sabtu, 21 Desember 2024 | 14:57 WIB
: Anggota Komisi XI DPR RI Fathi./Foto: Mentari/Humas DPR RI
Jakarta, InfoPublik – Pemerintah Indonesia saat ini tengah mengupayakan langkah strategis untuk bergabung dengan BRICS Plus, kelompok ekonomi yang terdiri dari negara-negara berkembang seperti Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan. Bergabungnya Indonesia diharapkan dapat memperkuat posisi negara dalam sistem ekonomi global, terutama untuk memperjuangkan kepentingan negara berkembang atau yang dikenal sebagai "Global South."
Anggota Komisi XI DPR RI, Fathi dari Fraksi Partai Demokrat, melihat potensi besar yang dapat dimanfaatkan Indonesia jika bergabung dengan BRICS. “Dengan bergabung ke dalam BRICS, Indonesia bisa memperkuat posisi tawar dalam isu strategis, seperti pembangunan berkelanjutan dan reformasi sistem multilateral yang lebih inklusif, serta membangun solidaritas antarnegara berkembang,” ungkap Fathi dalam pernyataan resminya di Jakarta, Minggu (27/10/2024).
Fathi menegaskan bahwa langkah ini tidak hanya memberikan keuntungan ekonomi, tetapi juga meningkatkan solidaritas global dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks. “Kebijakan luar negeri ini adalah wujud konkret komitmen pemerintah untuk memperjuangkan kepentingan nasional di lingkup internasional,” tambahnya.
Selain itu, Fathi berharap keikutsertaan Indonesia dalam BRICS dapat membuka peluang baru bagi perdagangan, investasi, dan kolaborasi internasional yang lebih luas. “Saya percaya kehadiran Indonesia akan membawa suara signifikan dalam memperjuangkan keadilan ekonomi bagi negara berkembang,” lanjutnya.
Dengan masuknya Indonesia dalam kelompok BRICS, Fathi mendorong pemerintah dan pihak terkait untuk memanfaatkan kesempatan ini guna memperkuat daya saing Indonesia di kancah global, khususnya dalam bidang investasi langsung dan pengembangan infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. “Saya mendukung penuh setiap kebijakan strategis yang dapat mengangkat harkat ekonomi bangsa dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” tegas Fathi.
Ia juga menyampaikan optimismenya bahwa kehadiran Indonesia di BRICS akan menjadi landasan kuat dalam membangun solidaritas global serta ekonomi yang lebih inklusif, sesuai dengan harapan seluruh rakyat Indonesia.
Diketahui, BRICS telah memperluas keanggotaannya sejak akhir 2023 dengan mengundang Argentina pada Desember 2023. Per 1 Januari 2024, negara-negara lain seperti Arab Saudi, Iran, Etiopia, Mesir, dan Uni Emirat Arab (UEA) turut bergabung dalam keanggotaan ini. Lebih dari 40 negara lainnya juga telah menyatakan minat untuk bergabung dengan BRICS.
Ekspansi keanggotaan BRICS ini bertujuan menciptakan keseimbangan dalam tatanan ekonomi dunia yang didominasi oleh negara-negara Barat. Kelompok ini dikenal luas sebagai BRICS Plus meskipun nama resminya belum diumumkan. Jika ekspansi keanggotaan ini terealisasi, maka populasi negara anggota BRICS Plus akan mencakup sekitar 3,5 miliar orang, atau sekitar 45 persen dari populasi dunia. Sementara itu, kekuatan ekonomi BRICS Plus akan mencapai sekitar 29,5 triliun USD, setara dengan 28 persen ekonomi global. Sebagai perbandingan, pada 2015, kekuatan ekonomi BRICS hanya sekitar 22,5 persen dari ekonomi global. Ditambah dengan bergabungnya Iran, Arab Saudi, dan UEA, BRICS Plus akan memproduksi sekitar 44 persen dari minyak mentah dunia.