- Oleh Wahyu Sudoyo
- Sabtu, 21 Desember 2024 | 14:57 WIB
: Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI, Hadi Tjahjanto, menekankan pentingnya peran mahasiswa dalam menjaga persatuan dan kedaulatan bangsa di tengah kemajuan teknologi, Jakarta, Selasa, (15/10/2024). Foto. Humas Kemenko Polhukam RI.
Oleh Fatkhurrohim, Rabu, 16 Oktober 2024 | 05:54 WIB - Redaktur: Untung S - 351
Jakarta, InfoPublik – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Republik Indonesia, Hadi Tjahjanto, menegaskan pentingnya peran mahasiswa dalam menjaga persatuan dan kedaulatan bangsa di era kemajuan teknologi yang pesat. Hal ini disampaikan pada acara Pengukuhan Pengurus dan Dialog Kebangsaan BEM Nusantara yang berlangsung di Kampus Universitas PTIQ, Jakarta, pada Selasa (15/10/2024).
Dalam sambutannya, Menko Hadi mengingatkan bahwa mahasiswa memiliki peran penting sebagai motor penggerak perubahan di Indonesia. Ia menekankan bahwa sejarah bangsa tidak dapat dipisahkan dari kontribusi kaum muda, khususnya mahasiswa, dalam menjaga persatuan dan memajukan bangsa.
"Mahasiswa adalah agen perubahan yang harus aktif menjaga persatuan bangsa. Kreativitas dan inovasi mereka sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan era modern," ujar Hadi Tjahjanto dalam pidatonya.
Menko Hadi juga menyoroti tantangan bonus demografi yang akan dihadapi Indonesia pada tahun 2030. Saat itu, Indonesia akan memiliki rasio ketergantungan (dependency ratio) terendah, dengan mayoritas penduduk berada pada usia produktif. Ia menyebut ini sebagai peluang emas untuk meningkatkan produktivitas nasional dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
"Bonus demografi harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan mencapai visi Indonesia Emas 2045," tegasnya. Menurut Hadi, kesuksesan visi tersebut bergantung pada kualitas sumber daya manusia (SDM) yang unggul, kreatif, dan peduli terhadap persatuan bangsa.
Lebih lanjut, Menko Polhukam menyampaikan bahwa mahasiswa memiliki peran vital dalam menghadapi tantangan global, seperti penguasaan teknologi, kemandirian ekonomi, serta peran aktif dalam memperkuat persatuan bangsa.
"Mahasiswa harus sadar dan peduli terhadap isu-isu terbaru yang dapat mengancam persatuan dan kedaulatan bangsa. Mereka harus menjadi pelopor perubahan positif," kata Hadi, mengajak mahasiswa untuk terus berperan aktif dalam memajukan Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Hadi berharap agar kepengurusan baru BEM Nusantara dapat menjadi kekuatan baru dalam merawat persatuan bangsa. Persatuan dan kesatuan, lanjutnya, merupakan fondasi utama bagi kesejahteraan Indonesia.
"Semoga pengurus baru BEM Nusantara dapat membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik, dengan merawat persatuan dan kesatuan bangsa," tutup Menko Polhukam Hadi Tjahjanto.
Rektor PTIQ, Prof. Dr. KH. Nasarudin Umar, yang juga hadir dalam acara tersebut, menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga harmoni di tengah keberagaman. Menurutnya, mahasiswa adalah pionir dalam merawat kebhinekaan dan memastikan keberlangsungan persatuan di tengah masyarakat yang majemuk.
"Saya mengajak semua mahasiswa untuk terus merawat kebhinekaan dan menjaga persatuan demi terciptanya masyarakat yang harmonis," ujar Prof. Umar.
Dengan semangat yang dibawa oleh mahasiswa, baik Menko Polhukam Hadi Tjahjanto maupun Prof. Umar berharap generasi muda Indonesia akan terus memperkuat fondasi bangsa untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik di masa depan.