- Oleh Jhon Rico
- Selasa, 17 Desember 2024 | 19:32 WIB
: Sekretaris Utama BNN RI, Tantan Sulistyana pada acara pembukaan Pelatihan Pembentukan Petugas Intelijen BNN, di PPSDM BNN, Lido, Bogor, Jawa Barat/ dok. Humas BNN.
Oleh Jhon Rico, Selasa, 8 Oktober 2024 | 20:58 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 346
Jakarta, InfoPublik - Badan Narkotika Nasional (BNN) terus berupaya memperkuat kapasitas intelijennya dalam rangka memberantas peredaran gelap narkotika di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Utama BNN RI, Tantan Sulistyana, pada acara pembukaan Pelatihan Pembentukan Petugas Intelijen BNN, di PPSDM BNN, Lido, Bogor, Jawa Barat, melalui keterangan resminya, Selasa (8/10/2024).
Tatan mengatakan bahwa ancaman kejahatan narkotika semakin kompleks dan canggih. Untuk itu, BNN membutuhkan petugas intelijen yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam mengumpulkan, menganalisis, dan memanfaatkan informasi intelijen.
“Pelatihan ini merupakan langkah strategis BNN dalam rangka memperkuat intelijen sebagai garda terdepan dalam perang melawan narkotika,” kata dia.
Ia pun memaparkan lima strategi utama BNN dalam memberantas narkoba, yaitu penguatan kolaborasi, penguatan intelijen, penguatan wilayah pesisir dan perbatasan, penguatan kerja sama dengan negara perbatasan, dan pendekatan iconic dan tematik.
“Dengan pelatihan ini, Kita berharap para peserta dapat menguasai teknik-teknik pengumpulan informasi, analisis intelijen, serta menjalankan operasi yang efektif,” ujar Sekretaris Utama BNN RI.
BNN berharap dengan semakin kuatnya kapasitas intelijen, upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di Indonesia dapat semakin efektif.