- Oleh Fatkhurrohim
- Sabtu, 21 Desember 2024 | 13:12 WIB
: Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) RI, M. Herindra resmi menyerahkan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) kepada Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto, di Lapangan Monas, Jakarta, Rabu (2/10/2024). Foto. Humas Kemhan RI.
Oleh Fatkhurrohim, Kamis, 3 Oktober 2024 | 05:41 WIB - Redaktur: Untung S - 307
Jakarta, InfoPublik – Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Wamenhan), M. Herindra, secara resmi menyerahkan 569 unit Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) kepada Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto, dalam sebuah acara di Lapangan Monas, Jakarta, Rabu (2/10/2024). Penyerahan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat alat pertahanan nasional Indonesia.
Wamenhan Herindra menjelaskan bahwa 569 unit Alpalhankam yang diserahkan berasal dari tiga perusahaan nasional, yaitu PT Pindad, PT Sentra Surya Ekajaya, dan PT Ralika. Unit-unit ini dirancang untuk meningkatkan kapabilitas TNI dalam menjaga kedaulatan negara dari berbagai ancaman.
PT Pindad berkontribusi dengan memproduksi 23 unit Panser Pandur, 8 unit Tank Harimau, 9 unit Panser Anoa, 4 unit Panser Komodo APC (Basic), serta 250 unit kendaraan taktis Maung V3. Sementara itu, PT Sentra Surya Ekajaya menyumbangkan 3 unit Kendaraan Taktis (Rantis) 4×4 APC, 2 unit Rantis 4×4, 4 unit Rantis 4×4 V3, 8 unit Rigid Buoyancy Boat (RBB), serta 8 unit Ransus 4×4 Missile Launcher. PT Ralika turut mendukung dengan menyerahkan 250 unit Truk Angkut Pasukan.
Selain penyerahan Alpalhankam, acara ini juga bertepatan dengan peresmian Batalyon Infanteri Penyangga Daerah Rawan, yang dipimpin langsung oleh Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto. Batalyon ini dibentuk untuk menjaga keselamatan dan keutuhan bangsa, khususnya di daerah rawan yang berpotensi menghadapi ancaman baik dari sisi militer maupun non-militer.
Dalam sambutannya, Panglima TNI menekankan pentingnya kesiapan TNI dalam menjaga stabilitas nasional, mengingat luasnya wilayah Indonesia yang membutuhkan pengawasan dan perlindungan ekstra.
"Pembentukan batalyon ini adalah langkah strategis untuk memastikan pertahanan dan keselamatan bangsa dari segala bentuk kerawanan yang bisa muncul," tegas Panglima TNI.
Acara penyerahan itu menggambarkan komitmen berkelanjutan antara Kementerian Pertahanan dan TNI dalam memperkuat pertahanan negara serta memastikan kesiapan menghadapi segala potensi ancaman di masa mendatang.