Indonesia dan Negara OKI Walkout dari Sidang PBB, Protes Pidato PM Israel

: Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi (kanan), dalam Pertemuan Koordinasi Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Tahunan Tingkat Menteri, di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat, Jumat (27/9/2024). Foto: kemlu.go.id


Oleh Eko Budiono, Sabtu, 28 September 2024 | 09:16 WIB - Redaktur: Untung S - 441


Jakarta, InfoPublik – Delegasi Indonesia melakukan walkout dari Sidang ke-79 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, Jumat (27/9), sebagai bentuk protes saat Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, hendak berpidato. Aksi itu disambut dengan riuhnya delegasi dari berbagai negara yang turut meninggalkan ruang sidang.

Menurut keterangan resmi Kementerian Luar Negeri RI, sejumlah negara yang ikut melakukan walkout merupakan anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Liga Arab, dan Gerakan Non-Blok, termasuk Kuwait, Iran, Pakistan, Malaysia, dan Kuba.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, menyerukan kepada dunia untuk segera mengakui Negara Palestina sebagai langkah krusial menuju Solusi Dua Negara. Seruan ini disampaikan Retno dalam Pertemuan Tingkat Menteri tentang Situasi di Gaza dan Implementasi Solusi Dua Negara pada Sidang Majelis Umum PBB ke-79, Kamis (26/9/2024).

"Pengakuan terhadap Negara Palestina sangatlah penting. Hal ini memberikan harapan kepada Bangsa Palestina dan, yang lebih penting, menekan Israel agar menghentikan kekejamannya," ujar Retno.

Namun, Retno mengungkapkan bahwa beberapa negara yang dia ajak berbicara menyatakan akan mengakui Palestina "pada saat yang tepat."

"Kapan saat yang tepat itu? Menurut saya, waktu yang tepat adalah sekarang. Kita tidak perlu menunggu hingga seluruh rakyat Palestina menjadi pengungsi atau ribuan orang terbunuh untuk menyadari bahwa saat ini adalah waktunya," tegas Retno.

Dalam sesi lain, Indonesia juga menegaskan dukungan penuh terhadap Lembaga Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA). Retno menyatakan bahwa dukungan politis dan pendanaan sangat penting untuk memastikan UNRWA dapat terus menjalankan misinya.

“Sulit dibayangkan situasi kemanusiaan di Palestina saat ini tanpa kehadiran UNRWA,” kata Retno. Indonesia telah menunjukkan dukungannya dengan melipatgandakan kontribusi tahunan kepada UNRWA pada 2024.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Untung Sutomo
  • Kamis, 14 November 2024 | 12:08 WIB
Presiden Prabowo Dukung Solusi Dua Negara untuk Selesaikan Konflik Palestina
  • Oleh Eko Budiono
  • Rabu, 13 November 2024 | 09:23 WIB
Indonesia Serukan Pemutusan Hubungan Ekonomi untuk Hentikan Agresi Israel
  • Oleh Eko Budiono
  • Senin, 28 Oktober 2024 | 10:11 WIB
Iran Apresiasi Indonesia yang Mengecam Serangan Militer Israel
  • Oleh Untung Sutomo
  • Minggu, 20 Oktober 2024 | 20:36 WIB
Presiden Prabowo Tegaskan Dukungan Penuh Indonesia untuk Kemerdekaan Palestina
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Minggu, 20 Oktober 2024 | 17:43 WIB
Rektor UIN Jakarta Dukung Penuh Presiden Prabowo dan Komitmennya untuk Palestina