- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Kamis, 21 November 2024 | 21:41 WIB
: Presiden Prabowo Subianto saat melakukan Pengucapan Sumpah sebagai Presiden Republik Indonesia di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD, Jakarta, pada Minggu, 20 Oktober 2024. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev
Oleh Untung Sutomo, Minggu, 20 Oktober 2024 | 20:36 WIB - Redaktur: Untung S - 307
Jakarta, InfoPublik – Presiden Prabowo Subianto menegaskan dukungan penuh Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina untuk meraih kemerdekaan. Berpegang pada prinsip anti-penjajahan, anti-penindasan, dan solidaritas global, Indonesia terus memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina di tengah situasi konflik yang semakin memburuk.
“Kita memiliki prinsip bahwa kita harus solider dan membela rakyat yang tertindas di seluruh dunia. Oleh karena itu, kita mendukung kemerdekaan rakyat Palestina,” ujar Presiden Prabowo dalam pidato perdananya setelah mengucapkan Sumpah Jabatan sebagai Presiden Republik Indonesia di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Minggu (20/10/2024).
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo, Indonesia telah aktif mengirimkan sejumlah bantuan kemanusiaan ke Palestina. Saat ini, Indonesia telah mengirimkan tenaga medis yang bekerja di wilayah Gaza dan Rafah untuk membantu korban konflik.
“Saat ini kita memiliki tenaga medis yang bekerja di Gaza dan Rafah, meskipun dengan risiko yang sangat tinggi. Dokter-dokter dan perawat kita sudah bekerjasama dengan saudara-saudara kita dari Uni Emirat Arab,” ungkap Presiden.
Presiden Prabowo juga menyatakan bahwa Indonesia siap mengirimkan bantuan tambahan serta mengevakuasi korban perang, terutama anak-anak yang mengalami trauma. “Kami siapkan rumah sakit tentara dan rumah sakit lainnya untuk membantu saudara-saudara kita yang menjadi korban perang yang tidak adil,” tambahnya.
Lebih lanjut, Presiden Prabowo menegaskan posisi Indonesia dalam menjalankan politik luar negeri yang bebas aktif dan nonblok, serta menjalin persahabatan dengan semua negara tanpa terlibat dalam aliansi militer manapun. Prinsip ini dipegang untuk membangun hubungan baik dengan negara-negara sahabat di kancah internasional.
“Kita memilih jalur bersahabat dengan semua negara. Saya sudah berkali-kali menegaskan bahwa Indonesia akan menjalankan politik luar negeri sebagai negara yang ingin menjadi tetangga yang baik. We want to be the good neighbor,” jelasnya.
Pidato itu memperkuat posisi Indonesia di dunia internasional sebagai negara yang berkomitmen terhadap perdamaian dan kemanusiaan, sekaligus menegaskan kembali kebijakan politik luar negeri yang bebas aktif.