Indonesia Pimpin Inisiatif Global Blended Finance: Solusi Atasi Krisis Pembiayaan Aksi Iklim

: Di sela-sela Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) di New York, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) RI, menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Badan PBB untuk Pembangunan (UNDP) dan Tony Blair Institute for Global Change (TBI), New York, Jum'at, (27/9/2024). Foto. Humas Kemenko Marves RI.


Oleh Fatkhurrohim, Jumat, 27 September 2024 | 13:09 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 260


Jakarta, InfoPublik – Pada Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) 2024 di New York, Indonesia kembali menunjukkan peran kepemimpinannya di panggung internasional, dimana Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Badan PBB untuk Pembangunan (UNDP) dan Tony Blair Institute for Global Change (TBI). Kerja sama tersebut adalah dalam upaya mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) dan aksi iklim di negara-negara berkembang.

Kerja sama ini merupakan bagian dari inisiatif Global Blended Finance Alliance (GBFA), sebuah platform internasional yang didesain untuk mengatasi kesenjangan pembiayaan yang diperkirakan mencapai USD 3 triliun setiap tahunnya. Kesenjangan ini menjadi penghalang utama bagi negara-negara berkembang dalam mencapai target SDG dan melaksanakan aksi iklim.

Dalam keterangannya, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan bahwa Indonesia bangga menjadi mitra utama pemerintah dalam pelaksanaan GBFA.

"Penandatanganan ini adalah langkah maju yang sangat penting dalam menjembatani kesenjangan pembiayaan, khususnya dalam konteks aksi iklim dan pencapaian SDG," ujar Luhut, Jumat (26/9/2024).

Kemenko Marves bersama UNDP dan TBI bertekad untuk membangun aliansi kuat dalam mendorong kolaborasi sektor publik dan swasta guna meningkatkan investasi di negara-negara berkembang. Kolaborasi ini pertama kali disepakati dalam acara Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta, dengan United in Diversity turut bergabung dalam platform GBFA.

"GBFA ini adalah bukti komitmen Indonesia untuk memimpin upaya global dalam mendukung inisiatif pembiayaan yang inovatif, memperkuat pembangunan berkelanjutan, dan menciptakan dampak positif bagi negara-negara berkembang," lanjut Luhut.

Sementara Deputi Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves Nani Hendiarti menambahkan bahwa kemitraan strategis ini akan memberikan dorongan besar bagi terciptanya kolaborasi internasional yang lebih intens.

"Kerjasama dengan mitra pengetahuan strategis seperti UNDP dan TBI akan memperkuat upaya kita dalam memfasilitasi proyek-proyek pembangunan berkelanjutan yang dapat menarik minat investor global," ujarnya.

Claire Van der Vaeren, Chief CO Liaison and Coordination (COLAC) UNDP, menegaskan bahwa UNDP telah lama menjadi mitra strategis Indonesia dalam mempromosikan pembiayaan inovatif. “Melalui GBFA, kami akan bekerja lebih keras untuk mengatasi kesenjangan pembiayaan, terutama yang terkait dengan aksi iklim dan pembangunan berkelanjutan,” katanya.

Sementara itu, Shuhaela Haqim, Country Director TBI Indonesia, menyoroti pentingnya solusi praktis dalam mengatasi kesenjangan pembiayaan. Ia menyebut bahwa kolaborasi ini dapat memberikan manfaat besar bagi jutaan komunitas di negara-negara berkembang yang selama ini belum mendapatkan akses memadai terhadap pendanaan pembangunan.

Melalui Global Blended Finance Alliance, Indonesia bersama UNDP dan TBI berharap dapat mendorong terciptanya ekosistem pembiayaan yang inovatif dan berkelanjutan. Dengan demikian, aliansi ini diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan dalam pembangunan ekonomi dan sosial di tingkat global.

"Kita semua harus bergerak bersama, tidak hanya untuk kepentingan kita sendiri, tetapi demi masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi seluruh dunia," pungkas Luhut.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Rabu, 11 September 2024 | 21:50 WIB
PGE Perkenalkan Paradigma Baru Pengembangan Energi Panas Bumi Indonesia di ISF 2024