Menkominfo Dorong Penggunaan Teknologi AI untuk Perkuat Keamanan Siber

: Menkominfo Budi Arie Setiadi dalam ASEAN Cyber Resilience Forum: AI & Cognitive Warfare in Emerging Cyber Threats (Humas Kominfo)


Oleh Wahyu Sudoyo, Kamis, 26 September 2024 | 17:30 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 75


Jakarta, InfoPublik – Pemangku kepentingan didorong untuk memanfaatkan teknologi kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI) untuk memperkuat keamanan siber di tingkat regional ASEAN, seiring meningkatnya ancaman serangan siber global belakangan ini.

“Perkembangan AI menawarkan peluang besar dalam mendeteksi ancaman siber dengan cepat dan akurat. Pemerintah di berbagai negara, termasuk negara-negara ASEAN, telah memanfaatkan AI untuk meningkatkan keamanan siber,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, dalam keterangannya terkait ASEAN Cyber Resilience Forum: AI & Cognitive Warfare in Emerging Cyber Threats di Menteng, Jakarta, seperti dilansir pada Kamis (26/9/2024).

Budi Arie mengatakan, teknologi AI memiliki kemampuan beragam, seperti ketepatan akurasi dalam mendeteksi ancaman, analisis data berkuantitas besar dengan cepat, serta identifikasi dan penandaan tindakan siber yang mencurigakan.

Dengan kemampuan tersebut, beberapa negara telah menerapkan teknologi AI dalam mendukung keamanan siber, diantaranya Malaysia, Singapura, dan Thailand.

“Di Malaysia, MyCERT mengintegrasikan AI untuk mendeteksi dan merespons insiden. Sementara di Singapura, GovTech memanfaatkan AI dalam pusat operasi keamanan siber. Pemerintah Thailand melakukan integrasi AI pada sistem keamanan lokal untuk meningkatkan konektivitas,” tuturnya.

Dia menekankan agar ekosistem AI di Indonesia memperkuat keamanan siber demi mewujudkan ruang digital yang aman dan produktif.

Hal itu ditujukan untuk mengimbangi masih rendahnya kesadaran terhadap keamanan siber di tengah masyarakat, terutama di daerah-daerah yang jauh dari perkotaan.

"Digital gap (ketimpangan) antara pusat, daerah, dan juga di daerah-daerah sekitar di Indonesia yang masih perlu ada peningkatan," kata Menkominfo.

Selain itu, Budi Arie mendorong semua pemangku kepentingan melakukan literasi digital kepada masyarakat untuk mewujudkan masyarakat digital yang merupakan salah satu pilar digitalisasi.

"Karena digital society (masyarakat digital) memerlukan literasi terus-menerus dari semua unsur masyarakat," tandas Menkominfo.

Turut hadir dalam acara itu, Chargé d'Affaires ad Interim United States Mission to ASEAN Kate Rebholz, Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian Badan Siber dan Sandi Negara Slamet Aji Pamungkas, dan Chairman serta Co-Founder Indonesian Cyber Security Forum (ICSF) Ardi Sutedja.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Jumat, 27 September 2024 | 06:28 WIB
Wamenkominfo Ingatkan Jajaran Jaga Keamanan Data dalam Digitalisasi Arsip
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Kamis, 26 September 2024 | 23:05 WIB
Kominfo Imbau Semua Pihak Aktifkan Protokol IPv6 pada Perangkat Telekomunikasi
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Kamis, 26 September 2024 | 18:00 WIB
Amerika Dukung Pembangunan Sektor Digital Indonesia
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Rabu, 25 September 2024 | 05:57 WIB
Keragaman Konten Jadi Kekuatan dalam Pengembangan AI di Indonesia
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Selasa, 24 September 2024 | 05:54 WIB
Pelaku Startup Didorong Fokus pada Sektor Pertanian dan Perikanan
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Selasa, 24 September 2024 | 05:58 WIB
Layanan PDNS 2 Sudah Pulih Total dari Ransomware pada 25 Agustus 2024