- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Senin, 28 Oktober 2024 | 12:35 WIB
: Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Judha Nugraha, dalam pengarahan media di Jakarta, Jumat (5/5/2023). Foto: InfoPublik/Amiryandi
Oleh Eko Budiono, Rabu, 25 September 2024 | 11:27 WIB - Redaktur: Untung S - 230
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beirut, Lebanon, meminta para Warga Negara Indonesia (WNI) agar menunda perjalanan ke Lebanon, Iran, Israel, dan Palestina.
Hal tersebut disampaikan Direktur Pelindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemlu , Judha Nugraha, melalui keterangan resmi, Selasa (24/9/2025).
“Bagi WNI yg memiliki rencana bepergian ke Lebanon, Iran, Israel dan Palestina agar menunda perjalanan hingga situasi aman,” kata Judha.
Judha menyatakan, bahwa sejak Agustus 2024, KBRI Beirut telah meningkatkan status menjadi Siaga 1 untuk seluruh Lebanon. Sebelumnya, Siaga 1 ditetapkan KBRI untuk wilayah Lebanon selatan sejak Oktober 2023.
KBRI Beirut mencatat sebanyak 159 WNI berada di Lebanon saat ini. Sejak penetapan Siaga 1, Kemlu dan KBRI Beirut telah memfasilitasi evakuasi 25 WNI dari Lebanon.
Sementara mayoritas WNI memilih untuk tetap tinggal di Lebanon karena alasan pribadi. Mayoritas yang memilih tinggal adalah mahasiswa dan WNI yang menikah dengan warga setempat.
“Kemlu dan KBRI kembali menyampaikan imbauan agar para WNI meningkatkan kewaspadaan, menjauhi lokasi-lokasi rawan, dan membatasi bepergian nonesensial,” kata Judha.
Sebelumnya, Israel terus melancarkan serangan udara ke Lebanon selatan dan timur.
Otoritas kesehatan Lebano mengatakan sedikitnya 492 orang tewas, termasuk 35 anak-anak, dan 1.645 orang lainnya terluka akibat serangan Israel sejak Senin pagi (23/9/2024).