- Oleh Wandi
- Rabu, 9 Oktober 2024 | 19:53 WIB
: Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto, melakukan pertemuan penting dengan Presiden Vietnam, Tô Lâm, Jumat, (13/9/2024), di Vietnam. Foto. Humas kemhan RI.
Oleh Fatkhurrohim, Sabtu, 14 September 2024 | 10:27 WIB - Redaktur: Untung S - 198
Vietnam, InfoPublik – Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto mengadakan pertemuan penting dengan Presiden Vietnam, Tô Lâm, pada Jumat (13/9/2024), untuk memperkuat hubungan bilateral di bidang pertahanan dan keamanan. Pertemuan ini merupakan bagian dari upaya kedua negara dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks, sekaligus memperkuat stabilitas di kawasan ASEAN.
Dalam pertemuan tersebut, Menhan Prabowo menyampaikan belasungkawa atas musibah Topan Yagi yang melanda Vietnam pada 7 September 2024, yang mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur. "Atas nama pemerintah dan rakyat Indonesia, kami menyampaikan belasungkawa kepada korban bencana. Indonesia siap membantu dalam kapasitas apa pun yang dibutuhkan Vietnam untuk mempercepat proses pemulihan," ujar Prabowo.
Selama diskusi, kedua pemimpin sepakat untuk memperluas kolaborasi di bidang pertahanan, dengan fokus pada berbagi informasi dan koordinasi penanganan kejahatan transnasional. Salah satu isu penting yang dibahas adalah penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur (IUU Fishing) yang kerap terjadi di perairan regional. Indonesia dan Vietnam berkomitmen untuk bekerja sama lebih erat dalam mengatasi masalah ini demi menjaga kedaulatan maritim di kawasan ASEAN.
Selain itu, Vietnam juga menunjukkan ketertarikannya pada pengalaman Indonesia dalam operasi penjaga perdamaian PBB. "Kami berharap Indonesia bisa membantu melatih perwira Vietnam untuk berpartisipasi dalam pasukan penjaga perdamaian PBB," ungkap Presiden Tô Lâm.
Pertukaran Pendidikan dan Bahasa
Kerja sama Indonesia dan Vietnam tidak hanya terbatas pada sektor militer, tetapi juga mencakup pertukaran pendidikan dan program pelatihan bahasa. Saat ini, peserta pendidikan dari Indonesia tengah menjalani program pelatihan bahasa Vietnam, sementara perwira Vietnam sedang mengikuti program pelatihan bahasa Indonesia di Indonesia. Kedua program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi perwira dari kedua negara, serta membuka peluang untuk pendidikan lanjutan di lembaga militer seperti Sesko Matra dan Lemhannas.
Pertemuan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat hubungan bilateral kedua negara di sektor pertahanan. Kerja sama yang lebih erat antara Indonesia dan Vietnam diharapkan tidak hanya meningkatkan stabilitas dan keamanan di kawasan ASEAN, tetapi juga memperkuat peran kedua negara di panggung global dalam menjaga perdamaian dunia.
Dengan memperkuat kolaborasi strategis dalam pertahanan, kedua negara juga diharapkan dapat menghadapi tantangan global yang semakin kompleks dengan lebih baik, sekaligus berkontribusi pada keamanan maritim dan ketahanan regional yang lebih kuat.