Indonesia dan Australia Perkuat Kerja Sama Pertahanan dengan Teken Perjanjian Bersejarah

: Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, bersama Deputy Prime Minister and Minister for Defence of Australia, Richard Marles, menandatangani Perjanjian Kerja Sama Pertahanan (Defence Cooperation Agreement/DCA) yang bersejarah di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jum'at, (30/8/2024). Foto. Humas Kemhan RI.


Oleh Fatkhurrohim, Sabtu, 31 Agustus 2024 | 09:02 WIB - Redaktur: Untung S - 406


Magelang, InfoPublik – Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto, secara resmi menandatangani Perjanjian Kerja Sama Pertahanan (Defence Cooperation Agreement/DCA) dengan Australia di Aula Graha Utama, Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah.

Dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (30/8/2024), di Magelang, dijelaskan bahwa perjanjian ini merupakan tonggak baru dalam hubungan pertahanan antara Indonesia dan Australia, yang melanjutkan kesepakatan sebelumnya, yaitu Perjanjian Lombok.

Menhan Prabowo dalam pernyataannya setelah penandatanganan, menekankan pentingnya kerja sama ini sebagai wujud komitmen kedua negara dalam menghadapi berbagai ancaman keamanan dan mempromosikan perdamaian di kawasan Asia Pasifik.

"Kerja sama ini menunjukkan tekad kita untuk menjaga dan mempererat hubungan yang sudah terjalin baik, serta untuk meningkatkan kemitraan di masa depan," ujar Prabowo.

Deputy Prime Minister dan Minister for Defence Australia, The Hon Richard Marles, menyampaikan rasa terima kasih kepada Menhan Prabowo dan mengungkapkan kekagumannya terhadap para taruna Akmil.

"Ini adalah perjanjian pertahanan paling signifikan dalam sejarah hubungan bilateral kita, dan kami sangat menghormatinya. Kami adalah sahabat dekat, dan itu terlihat dalam perjanjian ini," tambah Marles.

Perjanjian ini bersifat mengikat secara hukum, menandakan keseriusan kedua negara dalam memperkuat hubungan pertahanan dalam kerangka kemitraan strategis yang komprehensif.

Kesepakatan ini didasarkan pada peningkatan intensitas kerja sama militer selama 10 tahun terakhir, terutama dalam bidang pendidikan dan pelatihan. Contoh konkritnya termasuk pengiriman Taruna TNI ke Australian Defence Forces Academy (ADFA) dan Royal Military College, Duntroon, serta rencana misi gabungan PBB antara TNI dan ADF.

Perjanjian ini juga diharapkan dapat membantu mengantisipasi ancaman keamanan di masa depan di kawasan Asia-Pasifik, serta menjaga perdamaian dan stabilitas yang berkelanjutan.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Rabu, 30 Oktober 2024 | 14:54 WIB
Menteri PKP Siap Gunakan Mobil Dinas Maung Pindad, Dorong Cinta Produk Lokal