- Oleh Fatkhurrohim
- Senin, 21 Oktober 2024 | 16:24 WIB
: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, di Jakarta, Selasa, (20/8/2024), menyampaikan pentingnya memberikan dukungan penyelenggaraan Bali International Airshow 2024 bagi Indonesia dan wilayah regional Asia. Foto. Humas Keemenko Marves RI
Oleh Fatkhurrohim, Selasa, 20 Agustus 2024 | 23:24 WIB - Redaktur: Untung S - 388
Jakarta, InfoPublik – Indonesia, melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara, menggelar Bali International Air Show (BIAS) 2024. Acara bergengsi ini berlangsung dari 18-21 September 2024 di General Aviation Terminal, Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Pameran itu mendapat dukungan penuh dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, AirNav Indonesia, Otoritas Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, dan Angkasa Pura Airports. BIAS 2024 menunjukkan komitmen kuat Indonesia untuk menjadi pemimpin di sektor kedirgantaraan, baik di tingkat regional maupun global.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan bahwa penyelenggaraan Bali International Airshow 2024 sangat penting bagi Indonesia dan wilayah regional Asia. "Melalui kolaborasi ini, Indonesia kini siap berdiri sejajar dengan para pemain terkemuka di kancah global. Bali Airshow menjadi sangat penting untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin dalam industri kedirgantaraan regional," kata Luhut dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (20/8/2024).
Industri penerbangan Indonesia sedang berada pada jalur pertumbuhan yang pesat, dengan proyeksi tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 5 persen pada armada pesawat selama lima tahun ke depan. Indonesia diperkirakan akan menjadi pasar penerbangan terbesar ke-4 di dunia pada 2037.
Bali International Airshow (BIAS) 2024, yang bertema "Where Aerospace Excellence Meets Defense Innovation", merupakan pameran internasional yang berfokus pada sektor kedirgantaraan, teknologi penerbangan, dan pertahanan udara. "Kemenko Marves dengan senang hati mendukung penuh Bali Airshow 2024, yang akan semakin memperkuat pertumbuhan ini dan posisi Indonesia di panggung global," lanjut Luhut.
Dalam pameran ini, BIAS menggandeng Tony Blair Institute for Global Change (TBI) sebagai salah satu knowledge partner. TBI akan mengadakan serangkaian diskusi panel yang mencakup isu-isu seperti tantangan dan peluang penggunaan bahan bakar penerbangan ramah lingkungan, arah penerbangan berkelanjutan, serta penguatan industri pertahanan angkatan udara di Indonesia.
Bali Airshow 2024 merupakan wadah penting bagi berbagai pemangku kepentingan—pemerintah, sektor swasta, dan industri terkait—untuk bertemu dan berdiskusi mengenai masa depan kedirgantaraan, baik di Indonesia, Asia Tenggara, maupun di dunia.
Pameran ini juga menandai kembalinya Indonesia sebagai tuan rumah international airshow, setelah terakhir kali diselenggarakan pada tahun 1996 di Bandar Udara Soekarno-Hatta dan tahun 1986 di Bandar Udara Kemayoran. Setelah 28 tahun, Bali International Airshow 2024 hadir kembali dengan berbagai inovasi teknologi aviasi yang siap dipamerkan pada bulan September mendatang.