- Oleh Dian Thenniarti
- Senin, 2 Desember 2024 | 19:23 WIB
: Plt Kepala LAN Muhammad Taufiq, Menteri PANRB Rini Widiyantini dan President of United In Diversity Tantowi Yahya dalam dalam Virtual Public Lecture ASN Talent Academy Explore Special Edition bertajuk “Transformasi Tata Kelola Dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Indonesia,” di Jakarta pada Senin (2/12/2024)/Foto : Humas Lembaga Administrasi Negara
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Senin, 2 Desember 2024 | 18:45 WIB - Redaktur: Untung S - 58
Jakarta, InfoPublik – Indonesia terus berupaya menghindari jebakan pendapatan menengah (middle income trap) dengan fokus pada pengembangan sumber daya manusia, khususnya Aparatur Sipil Negara (ASN).
Dalam Virtual Public Lecture (VPL) ASN Talent Academy (ATA) Explore Special Edition yang digelar pada Senin (2/12/2024), Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Muhammad Taufiq, menjelaskan pentingnya transformasi tata kelola yang melibatkan penguatan kompetensi ASN untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Muhammad Taufiq menegaskan bahwa transformasi ekonomi Indonesia tidak akan efektif tanpa adanya perubahan signifikan pada kualitas sumber daya manusia (SDM). Salah satu kunci utama untuk mencapai tujuan tersebut adalah pembelajaran yang berkelanjutan dan pengembangan kompetensi ASN yang relevan dengan kebutuhan zaman.
“Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2023 menegaskan bahwa pengembangan kompetensi ASN adalah kewajiban. LAN telah menyiapkan berbagai strategi untuk mewujudkan hal tersebut, seperti penerapan corporate university dan pengembangan Human Capital Development Plan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan gap kompetensi ASN,” jelas Taufiq.
Menurut Taufiq, terdapat tiga strategi utama yang akan diimplementasikan untuk mendukung transformasi SDM ASN. Pertama, penerapan corporate university yang berfungsi sebagai pusat pengembangan kompetensi ASN. Kedua, LAN akan mendorong setiap corporate university untuk menjadi motor penggerak pembelajaran dan peningkatan kapasitas ASN.
Terakhir, strategi ketiga adalah membangun ekosistem pembelajaran kolaboratif lintas sektor yang melibatkan pemerintah, sektor swasta, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)/Non-Government Organization (NGO), serta startup. Dengan cara itu, diharapkan tercipta pembelajaran yang terintegrasi dan berkelanjutan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, mengingatkan pentingnya peran ASN dalam memperbaiki tata kelola pemerintahan, terutama dengan mengatasi tumpang tindih regulasi yang menghambat laju pertumbuhan ekonomi. Ia juga menyoroti pentingnya perubahan mentalitas ASN yang selama ini cenderung mengutamakan pelayanan yang bersifat pasif.
“Mentalitas ASN harus diubah. ASN harus menjadi teladan dalam memberikan pelayanan prima, menghindari konflik kepentingan, dan mengedepankan kepentingan publik di atas segalanya. Reformasi ini sangat penting untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045,” ujar Luhut.
Wakil Ketua DEN, Mari Elka Pangestu, turut mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dampak perubahan global yang kini semakin mempengaruhi Indonesia, seperti perubahan iklim, konflik internasional, dan ketidakpastian ekonomi. Ia menekankan bahwa untuk menghadapi tantangan tersebut, pemerintah perlu memiliki langkah-langkah strategis yang cepat dan adaptif.
“Indonesia harus memiliki daya agilitas tinggi dalam menyikapi perubahan global ini. Pemerintah harus siap dengan langkah-langkah yang tepat untuk menjaga stabilitas ekonomi dan meningkatkan daya saing di pasar global,” ujar Mari Elka Pangestu.
Menteri PANRB, Rini Widiantini, juga mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah membentuk Strategic Triangle untuk memastikan agar perencanaan program dan anggaran yang diambil dapat benar-benar berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Tiga kementerian yang terlibat dalam inisiatif ini adalah Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Keuangan, dan Kementerian PANRB.
Ketiganya diberi tugas untuk memastikan kesinambungan perencanaan, pengelolaan anggaran, serta melakukan reformasi birokrasi demi tercapainya Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.
Pengembangan kompetensi ASN dan transformasi tata kelola pemerintahan menjadi langkah krusial bagi Indonesia dalam menghadapi tantangan ekonomi dan global. Dengan implementasi strategi yang tepat, penguatan SDM ASN akan menjadi pilar penting untuk menciptakan Indonesia Emas 2045. Kolaborasi lintas sektor, serta komitmen untuk reformasi birokrasi, akan memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.