- Oleh Eko Budiono
- Selasa, 12 November 2024 | 17:24 WIB
: Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi (depan) dalam Pertemuan dengan Perwakilan ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights (AICHR) atau Komisi HAM Antarpemerintah ASEAN di Vientiane, Laos (24/7/2024). Foto: kemlu.go.id
Oleh Eko Budiono, Kamis, 25 Juli 2024 | 10:44 WIB - Redaktur: Untung S - 439
Jakarta, InfoPublik - Pemajuan dan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM) di ASEAN adalah kunci bagi masa depan bagi kawasan yang gemilang.
Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, dalam Pertemuan dengan Perwakilan ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights (AICHR) atau Komisi HAM Antarpemerintah ASEAN di Vientiane, Laos Rabu (24/7/2024).
“Masa depan ASEAN tidak akan semakin cerah jika masing-masing negara anggota tidak memiliki komitmen kuat untuk menghormati hak asasi manusia," kata Retno seperti dilansir laman Kemlu, Rabu (24/7/2024).
Selain itu, Retno menyampaikan dua hal utama yang perlu menjadi fokus kerja ASEAN terkait isu HAM, yakni pentingnya memperkuat peran AICHR dan ASEAN harus ikut memajukan HAM secara global.
Retno menegaskan, untuk penguatan peran AICHR diperlukan komitmen politik untuk agar ASEAN bisa melanjutkan AICHR Review Process.
AICHR Review Process adalah proses peninjauan kembali TOR atau Kerangka Acuan Kerja AICHR agartetap relevan untuk menghadapi tantangan saat ini, termasuk memastikan keseimbangan mandat promosi dan perlindungan AICHR.
Menurut Retno, proses itu masih terkendala sehingga memerlukan komitmen politik dari semua pihak agar upaya pemajuan HAM di kawasan dapat dilakukan.
"Yang diperlukan adalah komitmen politik agar proses review dapat mengalami kemajuan," katanya.
Retno mengatakan, mandat dan fungsi AICHR harus disesuaikan agar dapat menjawab berbagai tantangan HAM.