:
Oleh Eko Budiono, Jumat, 9 Desember 2016 | 14:19 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 756
Jakarta, InfoPublik - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menegaskan ketertinggalan di Indonesia timur, disebabkan pola pembangunan yang belum seutuhnya berdasarkan kebutuhan.
“Membangun di Maluku dengan membangun untuk Maluku itu berbeda. Yang saya cermati, keterlambatan karena konsepnya masih membangun di Maluku atau Papua, bukan untuk masyarakat Maluku atau Papua," kata Mendagri Tjahjo Kumolo di kantornya, Jumat (9/12).
Menurut Mendagri, untuk mengatasi ketertinggalan, pemerintah terus melakukan berbagai upaya, seperti kebijakan tol laut. "Pengembangan ekonomi maritim dan kelautan juga menjadi titik fokus utama, khususnya di provinsi kepulauan. Jadi Maluku tidak bisa dibangun sendiri. Masa depan cukup bagus, tapi bagaimana membangun konektivitas dan sinergi," paparnya.
Ia mengatakan pidato Presiden Joko Widodo saat dilantik telah berkomitmen untuk mengembalikan kejayaan sebagai negara maritim.
"Presiden mengatakan, selama ini kita cukup lama memunggungi laut dan samudera. Saatnya mengembalikan itu semua, sehingga motto jales veva jaya mahe sebagai semboyan nenek moyang di masa lalu, bisa kembali membahana," tambahnya.