:
Oleh Jhon Rico, Senin, 29 Agustus 2016 | 22:24 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 1K
Jakarta, InfoPublik - Kapolri Jendral Tito Karnavian mengatakan, pihaknya masih menyelidiki motif pelaku penyerangan di Gereja Santo Yosep, Medan.
Pelaku yang kini sudah diamankan pihak kepolisian menyalakan benda mirip petasan atau bom sebelum menyerang pastor Albert Pandiangan dengan pisau.
"Ini yang sedang kita selidiki. Tim dari Polda, Mabes, sudah kumpul di sana (Medan)," kata Tito.
Menanggapi kasus ini, Ketua Presidium Ind Police Watch Neta S Pane mengatakan, aksi upaya bom bunuh diri di Gereja Santo di Medan, Sumut membuktikan bahwa gerakan terorisme mulai melebar lagi dan kelompok radikal mulai memperluas pengaruhnya.
Dari kasus Medan para teroris sepertinya ingin menunjukkan bahwa gerakan mereka tidak mati malah bisa merekrut para "pengantin" dari luar Jawa.
Ind Police Watch (IPW) mencatat, selama ini sebagian besar pelaku bom bunuh diri atau "pengantin" berasal dari Jabar atau wilayah Jawa lainnya. "Tapi kasus Medan menunjukkan bahwa "pengantin" dari luar Jabar pun bisa muncul menebar teror bom bunuh diri, meski gagal," kata Neta di Jakarta, Senin (29/8).
Untuk itu, tambah Neta, Polri perlu mengusut tuntas kasus bom Medan ini agar bisa diungkap secara tuntas, kelompok mana yang sudah berhasil merekrut "pengantin" dari luar Jawa.
Sementara pelaku yang tertangkap perlu dijaga maksimal agar tetap hidup dan terhindari dari "serangan" orang lain maupun melakukan aksi bunuh diri di tahanan, untuk menutup jaringannya.