:
Oleh Eko Budiono, Senin, 29 Agustus 2016 | 22:20 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 582
Jakarta, InfoPublik - Ketua Bawaslu RI Muhammad mengatakan Papua Barat memiliki potensi kerawanan, dan ancaman tindak kekerasan dalam Pilkada 2017.
“Perhatian khusus juga perlu diberikan untuk wilayah Provinsi Aceh. Wilayah ini memiliki kerawanan pada aspek penyelenggaraan, kontestansi, dan partisipasi,” kata Muhammad, usai peluncuran Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) di Hotel Aryaduta, Senin (29/8).
Menurut Muhammad, Aceh memiliki jumlah kabupaten/kota terbanyak yang akan melaksanakan pilkada. Sedangkan kerawanan di Banten dipengaruhi faktor kekerabatan dan hubungan keluarga calon peserta pilkada.
Ia menyebutkan pengukuran untuk menghasilkan skor akhir IKP menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode ini bekerja dengan cara membandingkan secara berpasangan (pairwise comparison) setiap wilayah (provinsi atau kabupaten/kota) satu persatu untuk tiap indikator.
“Dari metode tersebut, skoring IKP 2017 dibedakan ke dalam tiga kategori kerawanan yaitu kategori rawan rendah (0-1,99), kategori rawan sedang (2,00-2,99), dan kategori rawan tinggi (3,00-5,00),” paparnya.
Bawaslu menyusun IKP di 101 daerah yang menyelenggarakan Pemilihan Kepala Daerah Serentak tahun 2017, yang terdiri dari tujuh provinsi dan 94 kabupaten/kota.
IKP 2017 ini mengukur tiga aspek utama yang saling berkaitan dengan penyelenggaraan pemilu yang demokratis. Yaitu aspek penyelenggaraan, aspek kontestasi, dan aspek partisipasi.