:
Oleh Yudi Rahmat, Minggu, 28 Agustus 2016 | 09:55 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 573
Jakarta, InfoPublik - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan, bisnis yang paling besar di Indonesia saat ini adalah Narkoba tetapi itu adalah bisnis ilegal dan semua bisnis yang ilegal pasti akan merapat kepada aparat keamanan untuk mencari perlindungan, bisa ke Polisi atau ke TNI.
Menurut Gatot, penyalahgunaan Narkoba di Indonesia sudah sangat luar biasa, diperbatasan-perbatasan dan bahkan anak kecil pun sudah terkena Narkoba yang diracik dalam bentuk makanan saat ini.
"Pada tahun 2016 kurang lebih 5,1 juta penduduk yaitu sekitar 2 persen dari jumlah penduduk Indonesia yang menyalahgunakan Narkoba, dimana ada yang menjadi pengguna dan ada yang menjadi pengedar Narkoba," kata Gatot saat memberikan kuliah umum Pascasarjana Universitas Pertahanan, PMPP IPSC, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat (26/8).
Gatot mengatakan, sekitar 15.000 jiwa meninggal setiap tahun akibat penyalahgunaan Narkoba, korban akibat Narkoba sudah sangat banyak, dimana jumlahnya melebihi jumlah korban akibat serangan teroris yang ada di Indonesia.
Sepanjang ada teroris di Indonesia korbannya tidak sampai 15.000 jiwa. Dapat dibayangkan setiap tahun penduduk Indonesia kurang lebih 15.000 meninggal akibat Narkoba, dan ingat Narkoba adalah fenomena gunung es, dimana permukaannya saja terdapat 15.000 dan dibawahnya akan lebih banyak lagi.
"Semua kasus Narkoba yang terjadi di Indonesia adalah untuk lost generation dan inilah yang dikatakan perang candu serta merupakan bagian dari perang modern yang dikatakan proxy war,” katanya.
Ia mengatakan di media baik televisi maupun cetak dan online, Polisi menangkap Narkoba tetapi pelaku dan pengedar Narkoba tidak pernah habis. Narkoba yang ada di Indonesia kebanyakan berasal dari China yang transit di Malaysia, walaupun kita ketahui bersama di Malaysia dilarang, namun sampai sekarang BNN belum dapat bekerja sama dengan pihak Malaysia tidak diijinkan.
“Saat ini Tim Investigasi TNI bekerja sama dengan pihak Kepolisian dan PPATK sedang melakukan pencarian informasi dari bekas-bekas tahanan yang sudah dibebaskan untuk mengungkap testimoni Freddy Budiman yang di sampaikan oleh Haris Azhar,” pungkas Gatot.