Ryamizard Yakin Bela Negara Bisa Tangkal Radikalisme

:


Oleh Yudi Rahmat, Selasa, 23 Agustus 2016 | 15:49 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 1K


Jakarta, InfoPublik - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menegaskan pendidikan bela negara bukan hanya untuk wawasan kebangsaan saja tapi diantaranya untuk menangkal paham radikalisme yang ditakuti itu.

"Kita harus isi benak anak bangsa ini untuk melawan paham radikalisme.  Radikalisme tidak boleh hidup di bumi indonesia," kata Ryamizard kepada wartawan usai memimpin Apel Gelar Nasional  Bela Negara di Silang Monas, Jakarta, Selasa (23/8).

Menurutnya seluruh kompunen mulai ormas, pelajar hingga mahasiswa diberikan pemahaman dan pengertian bela negara melalui pendidikan dengan diisi wawasan kebangsaan sehingga diharapkan lima sampai 10 tahun mendatang semua sudah berwawasan kebangsaan Indonesia.

Termasuk, lanjut Menhan, anak-anak yang belum tersentuh seperti pelaku tawuran, geng motor, preman atau anak nakal. "Mereka kita beri pelajaran dan pelatihan bela negara, agar mereka tidak berbuat jahat atau anarkis lagi. Hal ini adalah bagian dari revolusi mental, itu akan kita lakukan," ujar Ryamizard.

Kepala Badan Pendidikan dan Latihan (Kabadiklat) Kemhan Mayjen TNI Hartin Asrin mengatakan, optimis target sasaran sosialisasi dan pendidikan bela negara tercapai pada akhir tahun. Hal ini karena metode yang dilakukan adalah sosialisasi dan diklat.

Seperti sosialisasi bela negara yang dilakukan menteri-menteri di Pakalongan belum lama ini dapat mengumpulkan orang sebanyak 10 ribu orang. Kemudian di Palembang 3 ribu orang, dan perguruang tinggi seperti UI diakhir bulan ini akan mengadakan kegiatan diklat bela negara untuk kegiatan masa orientasi siswa (MOS) sebanyak 250 orang, dan 4 ribu di UNJ.

"Metodenya visualisasi dan stadium general untuk diklatnya. Tidak ada kendala, hanya terkait dana pada diklat namun itu bisa diatasi kerja sama dengan instansi terkait," katanya.