:
Oleh Jhon Rico, Selasa, 23 Agustus 2016 | 09:06 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 651
Jakarta, InfoPublik- Kepolisian Daerah Sulawesi Utara dan Kepolisian Daerah Kalimantan Barat dinaikkan tingkatan tipologinya menjadi tipe A guna memperkuat wilayah perbatasan.
Indonesia Police Watch (IPW) memberi apresiasi atas kenaikan tipe Polda Sulut dan Kalbar, dari tipe B menjadi tipe A. Kenaikan dua Polda ini dilakukan oleh Kapolri Tito Karnavian di Pontianak Kalbar dan Wakapolri Budi Gunawan di Manado Sulut. "IPW memberi apresiasi atas kenaikan tipe polda ini, yang Senin ini dilakukan Kapolri Tito Karnavian di Pontianak Kalbar dan Wakapolri Budi Gunawan di Manado Sulut," kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (22/8).
Menurut Neta, peresmian kenaikan tipe Polda Sulut dan Kalbar, dari tipe B menjadi tipe A, menuntut adanya peningkatan pelayanan, kinerja, dan kerjasama kepolisian untuk memperkuat jajaran intelijen, mengingat polda yang dinaikan tipenya itu berada di wilayah perbatasan dengan negara lain.
Neta menjelaskan, peningkatan tipe itu sendiri untuk mengantisipasi berbagai ancaman ke depan, mengingat kedua polda itu berada di garis depan Indonesia. "Sehingga sangat wajar jika Polri benar-benar memperhatikan pelaksanaan program-program prioritas, yang menyangkut keamanan dalam negeri dari gangguan atau intervensi asing," ujar dia.
Saat ini, kata Neta, dengan banyaknya narkoba yang masuk dari luar negeri, patut diwaspadai sebagai serbuan negara-negara asing untuk merusak masa depan bangsa Indonesia. Selain itu, masuknya para teroris dan berbagai senjata ilegal yang kemudian digunakan para teroris menjadi bahaya tersendiri bagi keamanan dalam negeri Indonesia. Apalagi sebagian besar benda-benda itu masuk dari wilayah perbatasan di Sulut atau Kalbar.
Begitu juga diselundupkannya sejumlah kebutuhan pokok oleh para pengusaha ilegal tentu menjadi ancaman tersendiri bagi perekonomian Indonesia. Sebab itu, Neta berharap, kinerja intelijen perlu ditingkatkan, terutama di wilayah perbatasan Sulut dan Kalbar.
"Kinerja jajaran intelijen antara BIN, TNI, Polri, polda-polda dengan pemerintahan daerah menjadi hal urgen agar Indonesia tidak terus menerus menjadi bulan-bulanan bandar narkoba, teroris dan para penyelundup," tegas dia.
IPW juga berharap Presiden Jokowi mempercepat rencana reposisi Kepala BIN agar jajaran intelijen bisa segera diperkuat dan makin solid. Sehingga Indonesia tidak terus menerus menjadi bulan-bulanan bandar narkoba asing, teroris, dan para penyelundup.