- Oleh Eko Budiono
- Rabu, 26 Maret 2025 | 13:14 WIB
© 2023 - Portal Berita InfoPublik.
: Direktur Utama InJourney, Maya Watono, dalam acara diskusi di Jakarta, Senin (17/3/2025). Foto: Istimewa/Injourney
Oleh Untung S, Senin, 17 Maret 2025 | 22:58 WIB - - 199
Jakarta, InfoPublik – PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, sebagai strategic holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata, terus melakukan transformasi besar-besaran di sektor kebandarudaraan dan destinasi wisata. Transformasi itu dilakukan untuk mendukung pariwisata berkelanjutan yang diharapkan dapat berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Direktur Utama InJourney, Maya Watono, dalam acara diskusi di Jakarta, Senin (17/3/2025) mengungkapkan di sektor kebandarudaraan, InJourney melalui anak usahanya, InJourney Airports, mengelola 37 bandara di Indonesia. Transformasi dilakukan secara fundamental dengan fokus pada tiga prinsip utama: premises, process, dan people.
Sebagai pilot project, transformasi dimulai dari Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. Revitalisasi Terminal 2F di Bandara Soekarno Hatta, yang khusus melayani penumpang umrah, dan optimasi Terminal 1B, menjadi bukti nyata upaya InJourney dalam meningkatkan kapasitas dan kenyamanan bandara.
Di sektor destinasi wisata, InJourney fokus pada pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika dan KEK Kesehatan Sanur. Mandalika telah menjadi pusat event sport and entertainment, sementara Sanur dikembangkan sebagai destinasi medical & wellness tourism dengan fasilitas kelas dunia.
Selain itu, revitalisasi Sarinah dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) juga menjadi bagian dari upaya InJourney untuk menciptakan destinasi wisata yang inklusif dan ramah lingkungan.
Maya Watono menegaskan komitmen perusahaan untuk mendorong kontribusi sektor pariwisata pada PDB dari 4,1 persen menjadi 6 persen pada 2029. “Pariwisata berkelanjutan hanya dapat lahir dari perusahaan yang sehat dan berkelanjutan,” ujarnya.